PADA Jumat 10 April 2020, Gunung Anak Krakatau dikabarkan mengeluarkan dentuman. Bahkan, beberapa laporan dari netizen, dentuman kembali terdengar hingga wilayah Jakarta dan Bogor pada Sabtu dini hari. Meski belum diketahui apa penyebab dari bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Jakarta dan sekitartnya itu.
Lalu sebagai muslim, ketika berada dalam situasi bahaya, seseorang tidak hanya diminta untuk berusaha menyelamatkan diri, namun juga dengan banyak berdoa agar terlindung dari bencana yang sedang terjadi. Melansir NU Online pada Sabtu (11/4/2020), berikut doa memohon perlindungan dari bahaya.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan.
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat. (HR Abu Daud).
Dalam al-Adzkâr, Imam Nawawi memasukkan doa ini dalam bab "Doa-doa Penting yang Sunnah Dibaca Kapan Saja”. Dalam konteks bencana gunung meletus, doa tersebut bisa dipahami sebagai permohonan agar dicegah dari bahaya longsoran muntahan vulkanik, jatuh akibat getaran yang ditimbulkan, terbakar oleh panas material letusan, lemah fisik menghadapi kesulitan, dan semacamnya. Yang paling pokok tentu saja adalah permintaan kepada Allah agar tetap membawa iman ketika memang harus ditakdirkan meninggal dalam musibah tersebut.
Di dalam artikel Okezone terdahulu, Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani), Ustadz Ainul Yaqin mengatakan, menghadapi musibah bencana alam seperti gunung berapi meletus yang paling utama adalah selalu mengingat kepada Allah SWT.
"Paling terpenting ingatlah bahwa semua adalah ujian dari Allah SWT, agar umatnya mengingat jati diri dunia dan seisinya tersebut diciptakan oleh Allah untuk manusia," katanya saat dihubungi Okezone beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, sang ustadz mengatakan, ada riwayat lain berbentuk doa agar terlindung dari musibah, yaitu:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: "Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.” (HR. Abu Dawud4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.)
Ustadz Ainul Yaqin juga mengatakan, mengenai gempa bumi hingga gunung berapi meletus sudah dijelaskan di dalam Alquran dan itu semua sebagai teguran, serta petunjuk dari Allah.
Allah berfirman dalam Surat Al Anbiya,
وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجاً سُبُلاً لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
Artinya: "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Anbiya [21]: 31). (dwk)
(Dyah Ratna Meta Novia)