USTADZ kondang Felix Siauw akhir-akhir ini getol menyoroti dinamika kehidupan di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Salah satu yang ia perhatikan adalah rasa ketidakpedulian sebagian umat.
Ia mengatakan lewat akun @felixsiauw, ketidakpedulian lebih berbahaya dari virus corona. Contohnya tidak peduli terhadap korban corona, tidak peduli terhadap perjuangan tenaga medis, dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut tulisan Felix Siauw tentang ketidakpedulian sebagaimana ia unggah pada Minggu 12 April 2020.
“Menjaga kehidupan itu bukan takut mati. Khawatir itu boleh dan lumrah, sebab adanya memang untuk menjaga agar kita bisa tetap berhati-hati dan bertahan hidup. Yang nggak boleh itu terlalu khawatir.
Takut itu fitrah, justru mereka yang punya rasa takut akan menyiapkan diri untuk masa depan yang tak pasti, dan bisa move-on dari masa lalu yang sudah terjadi.
Muslim diajarkan tak takut mati, di saat yang sama diperintah supaya enggak cari mati. Islam sangat menghargai hidup supaya bisa menghamba pada yang memberi kehidupan.
Karena itu Islam sangat menghargai mayit, sebab ia dalam keadaan kembali ke Tuhannya. Dibersihkan, dimandikan, diberi wewangian, diberi pakaian terakhirnya, dishalati, didoakan.
Lalu diantar ke tempat istirahatnya, semua harus dilakukan dengan kelembutan. Islam menghargai kehidupan, karena itu kematian pun diperhatikan, karena itu awal kehidupan lain.
Jadi perlu digarisbawahi, menjaga kehidupan tidak sama dengan takut mati, menjaga kehidupan itu bagian agama, takut mati itu sikap tercela dalam Islam.
Apa bedanya? Yang takut mati, biasanya melanggar syariat. Lihat dalam Surah Al-Ahzab, Allah mengkritik mereka yang lari dari peperangan, sebagai orang munafik, pengecut.
Dalam masa wabah ini, tidak berkerumun, tidak shalat jamaahdulu, social distancing, jaga jarak, itu bagian dari menjaga kehidupan, tapi menolak jenazah COVID-19, itu takut mati.
Mengapa? Karena menolak jenazah pasien COVID-19 untuk dikuburkan itu melanggar syariat. Padahal sikap kita terhadap mayit sudah jelas, segera dimakamkan, beri penghormatan