Lagipula para dokter dan ahlinya sudah menjelaskan bahwa hal itu tidak akan menjadi bahaya bagi masyarakat sekitar. Maka takut yang berlebihan ini adalah penyakit sesungguhnya.
Terinfeksi COVID-19 itu bukan aib, awam atau ulama, kaya atau miskin, siapapun bisa terinfeksi. Andai sabar dan wafat dalam keadaan terkena wabah, Rasul katakan syahid.
Lagipula, justru dalam masa seperti ini, para tenaga medis layaknya mujahid yang harus dibantu dan didukung, bukan ditolak di kos-kos mereka, atau ditolak pemakamannya. Asal kita mau tahu: ketidakpedulian itu, justru penyakit yang lebih berbahaya dari COVID-19.”
(Abu Sahma Pane)