MUSLIM di seluruh dunia saat ini sedang menyongsong Ramadhan. Bulan suci tersebut diperkirakan jatuh pada Kamis 23 April 2020, untuk memastikannya masih diperlukan sidang isbat.
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia.
"Sebagaimana kita ketahui bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia. Allah SWT melipat gandakan pahala semua amal ibadah di bulan Ramadhan, karena itu kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam dimanapun berada," katanya dalam keterangan resmi yang Okezone terima, Sabtu (18/4/2020).
Lebih lanjut, kata Zainut, dalam menyambut Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai hal positif, antara lain;
1. Menata niat yang baik dan menyambutnya dengan ikhlas dan penuh suka cita. Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk ke dalam neraka"
"Begitu mulianya bulan Ramadhan, sehingga menyambut dengan perasaan senang dan gembira saja Allah SWT akan memberikan jaminan surga kepadanya dengan catatan jika semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan keihlasan," tuturnya.
2. Hendaknya sebelum masuk Ramadhan, yaitu bulan Rajab dan Sya'ban, sudah mulai melatih diri dengan melaksanakan amalan-amalan sunah. Beberapa di antaranya berpuasa, membaca Alquran, memperbanyak sedekah dan zakat mal (harta).
Hal ini sesuai dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits Nabi Muhammad dari Anas: "Bahwa umat Islam ketika masuk bulan Sya'ban, maka senantiasa membaca Alquran dan mengeluarkan zakat hartanya, sebagai bantuan untuk orang miskin dalam menghadapi puasa,
"Khusus untuk mengeluarkan zakat harta (mal) pada saat pandemi wabah Covid-19 sangat dianjurkan untuk disegerakan sepanjang sudah memenuhi nisabnya. Hal ini sangat membantu saudara-saudara kita yang terdampak wabah Korona. Begitu juga dengan zakat fitrah sebaiknya dibayarkan pada awal bulan Ramadhan dan tidak harus menunggu sampai akhir Ramadhan," ucapnya.
3. Melaksanakan ziarah ke makam orangtua, kerabat dan saudara yang meninggal dunia, dengan tujuan mendoakan agar diampuni segala dosanya, dilapangkan alam kuburnya serta diberikan tempat yang mulia disisi Allah SWT.
"Ziarah kubur merupakan amalan yang sangat baik, karena akan mengingatkan kita pada kematian. Bahwa kematian itu adalah sebuah kepastian sehingga kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum ajal menjemput kita. Sangat indah pesan Nabi SAW kepada kita : Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat" katanya.
4. Mempererat hubungan silaturahmi kepada orangtua yang masih hidup, saudara, kerabat dan teman-teman untuk saling memaafkan. Zainut bilang, hal ini penting dilakukan agar ketika memasuki bulan puasa dengan hati yang bersih, tenang, dan penuh keihlasan dan kekhusyukan.
Allah berfirman:
"Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu nikmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih."(QS Al-Baqarah ayat 178)
"Mengingat pandemi COVID-19 ini sampai dengan bulan Ramadhan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur (sementara) ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing. Insya Allah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," pungkasnya.
(Abu Sahma Pane)