Pada titik itu pula, ada jalur hikmah lain yang menetes padanya. Gelombang pasang surut rumah tangga selalu muncul seperti ombak di laut. Tenangnya adalah kedalaman rasa antara kedua pasangan. Riaknya adalah kedangkalan dan ketidaksamarataan.
Cinta sebesar apapun selalu memiliki ancamannya tersendiri dari perbedaan status antara kedua pasangan, antara kedua keluarga, antara kedua suku, antara kedua garis keturunan, antara kedua derajat keduniawian.
Se-kufu, sederajat, keseimbangan status, memang bukan syarat mutlak pilihan pernikahan, tetapi setidaknya mereduksi potensi buruk agar gelombang pasang tak berubah menjadi pusaran badai yang melumat bahtera pernikahan.
Menikah itu jalan sakinah.
Oleh : dr. Ahmad Fuady, M.Sc.-HEPL
Peneliti di Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda. Penulis buku “Negeri Sukun: Kelakar Sang Kiai untuk Negeri”
(Muhammad Saifullah )