KETIKA sejarawan berbicara mengenai penyebaran agama Islam, kebanyakan dari mereka merujuk pada militer atau ekspedisi perdagangan. Padahal, ada bidang agrikultur yang juga jadi "alat" menyebarkan Islam.
Proses itu terjadi pada abad ke-8 hingga 15, terjadi yang namanya "koridor Islam" antara Eropa dan Asia yang meningkatkan praktik pertanian di seluruh Spanyol, Afrika Utara, dan Asia Selatan.
Baca juga: Panduan dan Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah
Mengutip dari Economic Times, Kamis (21/5/2020), para Muslim pada zaman itu mengambil tebu dari India dan menyebarkan budi dayanya ke bagian lain di dunia. Mereka juga diketahui memperkenalkan kopi ke mana pun.
Tidak berhenti di situ, umat Islam juga memopulerkan penggunaan roda air Persia yang menggunakan kekuatan hewan untuk mengairi pertanian.
Dampak proses ini, Islam menyebar ke pesisir India melalui pedagang laut. Proses ini berlanjut hingga daratan India utara dan dataran tinggi Deccan melalui panglima perang yang menjadi penguasa dan mengumpulkan pajak.
Dijelaskan, ketika Islam menetap di negeri itu, ada pekerjaan yang diciptakan di istana para raja dan bangsawan. Sehingga mendorong banyak orang untuk masuk Islam. Penduduk lain masuk Islam untuk menghindari pajak jizya yang berlaku pada masa itu.
Baca juga: Viral Lagu Italia Berkumandang dari Masjid di Izmir Turki
Melalui fakta tersebut diyakini banyak orang India dari strata sosial dan ekonomi rendah masuk Islam. Alasannya jelas, supaya hidup mereka tidak terbebani dengan tagihan yang begitu berat.
Alasan tersebut begitu kuat, dilihat dari fakta bahwa negeri itu sebelumnya sudah kedatangan pedagang, penjajah, imigran, maupun mualaf lainnya. Kehadiran mereka hanya memberi persentase orang India yang masuk Islam sebanyak 10–15% dari populasi yang ada.