Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Salah Arah Kiblat, Haruskah Sholat Diulang?

Rizka Diputra , Jurnalis-Rabu, 27 Mei 2020 |18:04 WIB
Salah Arah Kiblat, Haruskah Sholat Diulang?
Ilustrasi (Foto: Kemenag.go.id)
A
A
A

SALAH satu syarat sah sholat ialah menghadap kiblat. Menghadap kiblat disyaratkan bagi orang yang mampu menghadapnya. Kewajiban tersebut diatur dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram,” (Surat Al-Baqarah ayat 144).

Menentukan arah kiblat pada zaman dahulu, dilakukan dengan cara tradisional, yakni menggunakan matahari atau dengan kompas. Namun, di zaman modern serba canggih saat ini menentukan arah kiblat akan menjadi lebih mudah dengan menggunakan aplikasi digital yang bisa diunduh oleh ponsel pintar alias smartphone.

Akan tetapi, akurasi arah kiblat ini pun masih bisa dipertanyakan. Apakah arahnya sudah benar-benar menghadap ke Ka'bah di Masjidil di Makkah. Bagaimana jika kita terlanjur sholat tapi arah kiblatnya justru keliru? Apakah sholat kita tetap sah?

Baca juga: Roshdul Qiblat, PBNU Serukan Umat Islam Besok Cek Arah Kiblat

Mengutip dari laman NU Online, Rasulullah SAW pernah berujar kepada Khallad bin Rafi’ al-Anshari yang memperburuk sholatnya:

إذا قمت إلى الصلاة فأسبغ الوضوء ثم استقبل القبلة

Artinya: “Bila engkau hendak menjalankan sholat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadaplah kiblat,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kakbah

Menghadap kiblat bisa dihasilkan dengan yaqin atau zhann (dugaan). Menghadap secara yakin berlaku untuk orang yang dekat dengan Ka'bah, misalkan orang yang berada di sekitar Masjidil Haram. Adapun bagi mereka yang jauh dari Ka'bah, bisa dengan cara zhann (dugaan) bahwa ia telah menghadap kiblat.

Ketika menentukan arah kiblat pun seseorang tidak boleh sembarangan tanpa dasar. Kendati sebenarnya arah kiblatnya sudah tepat, namun sholatnya malah bisa tidak sah. Sholat yang kadung dilakukan dengan menghadap kiblat tanpa dasar, maka ulama sepakat wajib diulangi sholatnya.

Baca juga: Begini Cara Tentukan Arah Kiblat saat Matahari Tepat di Atas Ka'bah

Manakala sudah menghadap kiblat berdasarkan petunjuk yang didapat dari hasil ijtihadnya, namun setelahnya diyakini keliru, maka menurut pendapat al-azhar (pendapat kuat), sholatnya tidak sah. Sholat yang terlanjur dilakukan tanpa menghadap kiblat, wajib diulangi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement