Setelah penaklukan tersebut, pada 1526, lahirlah Kadipaten Banten yang bercorak Islam di bawah naungan Demak dan Cirebon. Maulana Hasanuddin dinobatkan sebagai adipatinya.
Semenjak Banten Girang berhasil dikalahkan oleh penguasa Islam, terjadilah peralihan kekuasaan. Kekuasaan Islam bertambah jaya ketika pusat Kesultanan Banten dipindah ke Banten Lama yang terletak di kawasan pesisir pantai utara Pulau Jawa bagian barat, tepatnya di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Pemindahan ini merupakan suatu pilihan penting untuk mengembangkan perdagangan, sehingga bandar Banten di pesisir yang berfungsi pusat politik maupun ekonomi berkembang dengan pesat. Pemindahan kota pusat kerajaan itu dimaksudkan untuk memudahkan hubungan antara pesisir utara Pulau Jawa dan pesisir Sumatra bagian barat melalui Selat Sunda dan Samudera Indonesia.
Oleh Muhammad Fakhruddin
Anggota Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Pusat.
(Hantoro)