Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Abu Jahal Menentang Islam Meski Percaya Muhammad Rasulullah

Salman Mardira , Jurnalis-Kamis, 18 Juni 2020 |17:41 WIB
Kisah Abu Jahal Menentang Islam Meski Percaya Muhammad Rasulullah
Pemeran Abu Jahal bin Hisyam dalam film serial Omar bin Khattab (Istimewa)
A
A
A

Pernyataan Abu Jahal itu sampai ke telinga Nabi Muhammad. Waktu Rasulullah mendengar itu, maka Nabi bilang bahwa dia ‘Abu Jahal’ atau bapak kebodohan. Setelah itu, kaum Muslimin memanggil Abu Hakam dengan Abu Jahal.

Menurut Ustadz Khalid, seandainya Abu Jahal saat itu beriman, semua penduduk Makkah bisa beriman kepada Allah dan Muhammad, karena pengaruh dia luar biasa di kalangan Quraisy kala itu.

“Kalau dia beriman, satu Makkah beriman. Abu Sufyan bilang kau pemimpin kami, kalau kami beriman kami ikut,” tutur Ustadz Khalid.

Perjalanan Abu Jahal menentang risalah Rasulullah berakhir di kancah Perang Badar. Dia tewas di tengah pasukan Muslimin. Kepalanya dipenggal oleh sahabat dari kaum Ansar, Abdullah bin Mas’ud.

Matinya Abu Jahal sesuai dengan doa Nabi Muhammad saat beliau disakiti di Makkah pada awal-awal Islam, “Ya Allah, kepada Engkaulah aku menyerahkan Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Walid bin Utbah, Uqbah bin Abi Mua’ith, Umayyah bin Khalaf, dan Amarah bin Walid.”

Nama-nama yang disebutkan itu semuanya mati dalam Perang Badar, perang pertama kaum Muslimin melawan kafir. Perang Badar telah mengangkat derajat Islam. Sejak itulah, Islam terus berkembang dan tak terkalahkan.

(Salman Mardira)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement