Menurut Ustadz Khalid, seandainya Abu Jahal saat itu beriman, semua penduduk Makkah bisa beriman kepada Allah dan Muhammad, karena pengaruh dia luar biasa di kalangan Quraisy kala itu.
“Kalau dia beriman, satu Makkah beriman. Abu Sufyan bilang kau pemimpin kami, kalau kami beriman kami ikut,” tutur Ustadz Khalid.
Perjalanan Abu Jahal menentang risalah Rasulullah berakhir di kancah Perang Badar. Dia tewas di tengah pasukan Muslimin. Kepalanya dipenggal oleh sahabat dari kaum Ansar, Abdullah bin Mas’ud.
(Salman Mardira)