YAYASAN Save the Children melaporkan sebanyak 85 ribu remaja di Yaman meninggal pada tahun 2018. Yang lebih mengejutkan, disampaikan melalui Telegraph UK, bahwa tahun ini sebanyak lima juta anak muslim Yaman terancam mati kelaparan akibat konflik perang saudara maupun wabah Covid-19 yang juga melanda wilayah itu.
Melansir dari Theislamicinformation, situasi di sana dilaporkan semakin memburuk dari hari ke hari. Lebih lanjut, sumber menyebutkan bahwa akan ada lebih banyak anak yang kehilangan nyawa karena kelaparan jika perang saudara ini berlanjut.
Terlebih di tengah pandemi Covid-19, dimana perdagangan tak lagi mulus dan jatuhnya nilai mata uang secara drastis menjadi hasilnya. Daerah itu bahkan tidak memiliki obat parasetamol tunggal untuk membantu keluarga yang tak berdaya di Yaman.
Baca juga: 10 Gaya Hijab Berbagai Negara, dari Somalia hingga Indonesia
Ketua dari Save the Children Foundation International, Helle thorning-Schmidt, mengungkapkan bahwa ada banyak anak yang tidak mengetahui apakah mereka akan mendapatkan makanan berikutnya atau tidak. Saking parahnya, sebuah sumber menyatakan bahwa satu anak Yaman meninggal setiap 10 menit sekali.