"Mudah-mudahan tahun depan (wabah corona) cepat berlalu. Kita semua dikasih kesehatan, panjang umur dan yang ditunda sekarang mungkin tahun depan bisa bareng-bareng lagi berangkat," ucap pria berusia 64 tahun ini.
Namun demikian ada pula calon jamaah haji yang bisa memahami keputusan pemerintah. Seperti Ikhsan misalnya, ia telah mempersiapkan hati dan legowo dengan keputusan pembatalan tersebut.
"Berangkat tidaknya itu adalah panggilan dari Allah. Haji itu banyak duit juga bisa tidak berangkat, dan tidak ada duit juga bisa berangkat. Jadi saya ikhlas mas," kata Ikhsan yang telah menunggu berangkat haji sejak tahun 2015 menggunakan jalur haji khusus.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (AMPHURI), Firman M Nur berharap agar pemerintah memperhatikan nasib pengusaha usai memutuskan pembatalan haji.
"Tahun 2020 kami tidak melaksanan usaha sama sekali, umrah ditutup dan haji juga. Untuk itu kami minta perhatian agar diberikan stimulus supaya bisa bertahan hingga tahun depan," kata Firman.
AMPHURI yang menaungi 455 pengusaha haji dan umrah kini telah melakukan diskusi dengan para anggota untuk melakukan usaha alternatif agar dapat menjaga keuangan perusahaan, salah satunya ialah dengan bisnis kurma.
(Rizka Diputra)