“Tim kebudayaan Kota Padang yang telah melaksanakan beberapa pertemuan dengan angku-angku, nini, mama dan alim ulama yang ada di Kota Padang Panjang maka sepakatlah kita mengambil (keputusan) bahwa berdirinya Masjid Asasi ini pada tahun 1685 Masehi,” ungkap tokoh masyarakat Nagari Sigando, Asrul Efendi dalam sebuah wawancara dengan iNews TV.
Atap masjid ini berbentuk tiga limas dengan jumlah undakan tiga buah. Secara umum, komponen bangunan masjid ini berbahan kayu dan beratapkan seng. Dindingnya dihiasi ragam ukiran bermotif flora. Hingga saat ini Masjid Asasi masih terawat dan menjadi pusat ibadah bagi umat muslim di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.
(Rizka Diputra)