Sementara itu, Menag mengaku terkesan dengan kerukunan umat beragama di Maluku sebagaimana dijelaskan Abdullah Latuapo. Bahkan, kata dia, Ketua MUI Maluku tidak hanya fasih bicara MTQ dan Lasqi, tapi juga Pesparawi yang menjadi ajang keagamaan umat Protestan, dan Pesparani yang menjadi ajang keagamaan Katolik.
“Toleransi dan kerukunan di Maluku sangat membanggakan. Umat satu agama ikut mendukung dan bahkan membantu kelancaran penyelenggaraan keagamaan umat lain. Ini patut dicontoh oleh umat beragama di seluruh Indonesia. Semua agama mengajarkan toleransi dan kerukunan. Keduanya adalah modal utama bagi kemajuan bangsa,” kata Menag.
(Rizka Diputra)