KALIMAT istighfar sangat ringan terucap di lisan. Namun, ternyata kalimat itu dapat membawa keberkahan di dalamnya. Tidak hanya semata-mata dibaca ketika kita memohon ampunan, atau saat bertaubat. Di dalamnya juga mengandung kenikmatan yang berfaidah membuka pintu rezeki dan kebahagiaan.
Demikian diungkapkan pendakwah Ustadz Khalid Basalamah. Mengutip dari channel YouTube Khalid Basalamah, dai kelahiran Makassar itu mengisahkan bahwa Nabi Adam 'Alaihissalam dahulu tinggal bersama Siti Hawa di surga dengan tenang.
Hingga setan datang kepadanya, membuat tipu daya terhadap kedua manusia tersebut. Melalui bisikan setan, akhirnya Adam dan Hawa tergoda untuk memakan buah Khuldi, buah yang sangat dilarang oleh Allah untuk dimakan.
"Nabi Adam bukan meminta lagi untuk memasuki surga, melainkan kemudian ia bersegera mengucapkan istighfar, meminta pengampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," ungkap Ustadz Khalid dalam ceramahnya.
Baca juga: Quraish Shihab Ungkap Amalan yang Membahagiakan Ahli Kubur
Adapun ia beristighfar dan berdoa sebagai berikut: "Robbana zholamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lana kunnana minal khosirin,“
Yang artinya: "Ya Allah, kami telah menzholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi,"
Ustadz Khalid mengatakan bahwa kesungguhan Nabi Adam dapat terlihat melalui kalimat istighfar yang mampu membukakan kedua pintu berkah di dalamnya. Mengucap istighfar pula dapat berarti kita memohon ampunan kepada Allah, bertaubat atas dosa dan kesalahan kepada-Nya, yang melainkan tidak ada manusia yang sempurna terlepas dari kesalahan.
Istighfar juga menjadi sebab datangnya rezeki Allah. Rezeki yang kita inginkan dan tak disangka-sangka turun dari-Nya. Menakjubkannya lagi, dengan beristighfar, kita dapat terjauhi dari segala macam bala', cobaan, serta rintangan dalam hidup akan dimudahkan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
".. Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan," (QS. Al-Anfal: 33).
Ketika berbuat kesalahan maka sepatutnya lisan kita mengucap: "Astaghfirullahal 'azhiim alladzii laa ilaha illa huwal Hayyul Qayyum, wa atuubu ilaih,”
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran