GERAKAN mengatasnamakan pembela Pancasila dewasa ini patut diwaspadai, lantaran dianggap memiliki agenda lain.
Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FBN), KH Ridwan Muhammad Yusuf mengungkapkan, gerakan ini mendadak pro terhadap Pancasila dan NKRI, namun memiliki ide NKRI bersyariah dengan menyelipkan ideologi khilafah dalam bingkai isu Pancasila dan NKRI.
“Saat ini memang ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan kedamaian di Indonesia, di mana upaya-upaya itu dilakukan dengan sangat hebat dan masif. Kelompok-kelompok ini berupaya agar ada kebencian yang hadir kepada diri setiap manusia di muka bumi ini. Yang sebetulnya kita tahu bahwa kebencian ini datangnya dari Dajjal,” ujar Kiai Ridwan dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Senin (20/7/2020).
Menurut dia, kebencian yang ditebarkan itu telah membuat hati menjadi tidak suka terhadap satu sama lain dan dapat menimbulkan kemarahan.
Untuk itu, perlu ada upaya bersama dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang di seluruh wilayah untuk bisa membuat masyarakat menjadi tetap rukun menjaga persatuan dan kedamaian serta tidak mudah terprovokasi.
Baca juga: Dahsyatnya Istighfar, Allah Balas dengan Kenikmatan Dunia juga Akhirat
“Karena kalau kebencian ini dibiarkan, tentu bisa membuat hati menjadi saling tidak suka satu sama lain yang kemudian menimbulkan kemarahan. Jadi, untuk mengatasinya kita harus bahu membahu, semua kiai, alim ulama, agamawan, tokoh masyarakat harus bersatu melihat ancaman besar ini sebagai ancaman kemanusiaan. Dan tokoh-tokoh ini harus bisa membuat masyarakat atau umatnya untuk selalu menjaga perdamaian,” paparnya.
Pendakwah yang juga motivator ini mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk melawan kebencian itu dengan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama umat manusia sebagaimana hidup ini adalah simfoni ciptaan Tuhan untuk umat manusia.
“Kebencian itu harus kita lawan dengan rasa cinta, dengan kasih sayang. Kita berikan pengertian kepada mereka bahwa setiap orang itu punya hak untuk hidup bahagia. Kita ajak seluruh elemen masyarakat agar sadar bahwa hidup ini adalah harmoni, suatu simfoni yang Allah buat bersama-sama, berwarna warni dan untuk saling menghormati satu sama lain,” seru Kiai Ridwan.
Lebih lanjut ia menyebutkan, dalam kasus Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) disinyalir ada pihak yang membela dan ada pihak yang menolak, meski sebetulnya ideologi Pancasila ini sudah menjadi harga mati bagi bangsa Indonesia ini.