PELAKSANAAN ibadah haji 1441H/2020M sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain jumlah jamaah haji sangat terbatas, para jamaah juga diharuskan mematuhi protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Pelaksanaan haji kali ini berbeda mereka dipilih oleh Pemerintah Arab Saudi. Ada 13 warga kita yang beruntung dapat beribadah haji dari berbagai profesi ibu rumah tangga, guru dan sebagainya," ucap Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono dalam wawancara dengan iNews TV, Kamis (30/7/2020).
Eko menjelaskan, protokol kesehatan ketat bisa dilihat saat jamaah haji melakukan tawaf mengelilingi Kakbah di Kompleks Masjidil Haram. Bahkan sebelum melakukan ritual haji, jamaah diwajibakan melakukan karantina mandiri, begitupun setelah rangkaian ibadah haji selesai.
Baca juga:Â Dahsyatnya Hari Arafah, Pintu Langit Dibuka dan Semua Dosa Diampuni
"Perbedaannya (haji sebelumnya) ialah pada protokol kesehatan yang diberlakukan ketat, jamaah tawaf mengikuti garis yang ditetapkan Pemerintah Saudi dan dikawal petugas. Selama tinggal di hotel juga sendiri kamarnya, mereka tidak boleh kemana-mana. Mereka dipasangi gelang GPS. Pemerintah Saudi bisa memonitor keberadaan mereka (jamaah haji)," tuturnya.