Selain harinya makan dan minum, Tasyrik juga dikenal sebagai waktunya memperbanyak zikir kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Allah Ta'ala berfirman:
وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Ważkurullāha fī ayyāmim ma'dụdāt, fa man ta'ajjala fī yaumaini fa lā iṡma 'alaīh, wa man ta`akhkhara fa lā iṡma 'alaihi limanittaqā, wattaqullāha wa'lamū annakum ilaihi tuḥsyarụn.
Artinya: "Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya." (QS Al Baqarah: 203)
Wallahu a'lam.
Baca juga: Intip Perayaan Idul Adha di Kampung Mualaf Baduy
(Hantoro)