SETELAH Sholat Idul Adha dan melaksanakan penyembelihan hewan kurban, umat Islam akan memasuki Hari Tasyrik. Di mana waktu tersebut adalah tiga hari yang terhitung setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah dalam kalender Islam.
Istilah Hari Tasyrik berasal dari literatur Arab 'Syaraqa' yang berarti 'terbit'. Kemudian ada beberapa pendapat yang menjadi asal-usul serta alasan mengapa hari-hari tersebut dinamakan Hari Tasyrik.
Baca juga: Hagia Sophia Gelar Sholat Idul Adha, Jamaah Membeludak hingga Pelataran
Pertama, dinamakan Tasyrik karena pada zaman dahulu umat Islam mengawetkan daging kurban dengan cara menjemurnya. Nantinya untuk dijadikan semacam dendeng di hari-hari tersebut. Kedua, karena ibadah kurban tidak dilakukan kecuali setelah terbitnya matahari.
Dikutip dari Sindonews, Jumat (31/7/2020), maka itu Tasyrik juga dikenal sebagai hari menyantap makanan dan minuman. Seperti dijelaskan dalam riwayat hadis berikut ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah." (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)
Baca juga: Apa Sih Hukumnya Berjimak di Hari Tasyrik?