Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Tasyrik, Momen Makan-Minum dan Banyak Mengingat Allah Ta'ala

Novie Fauziah , Jurnalis-Jum'at, 31 Juli 2020 |20:01 WIB
Hari Tasyrik, Momen Makan-Minum dan Banyak Mengingat Allah <i>Ta'ala</i>
Ilustrasi banyak mengingat Allah Ta'ala di Hari Tasyrik. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SETELAH Sholat Idul Adha dan melaksanakan penyembelihan hewan kurban, umat Islam akan memasuki Hari Tasyrik. Di mana waktu tersebut adalah tiga hari yang terhitung setelah Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah dalam kalender Islam.

Istilah Hari Tasyrik berasal dari literatur Arab 'Syaraqa' yang berarti 'terbit'. Kemudian ada beberapa pendapat yang menjadi asal-usul serta alasan mengapa hari-hari tersebut dinamakan Hari Tasyrik.

Baca juga: Hagia Sophia Gelar Sholat Idul Adha, Jamaah Membeludak hingga Pelataran 

Pertama, dinamakan Tasyrik karena pada zaman dahulu umat Islam mengawetkan daging kurban dengan cara menjemurnya. Nantinya untuk dijadikan semacam dendeng di hari-hari tersebut. Kedua, karena ibadah kurban tidak dilakukan kecuali setelah terbitnya matahari.

Dikutip dari Sindonews, Jumat (31/7/2020), maka itu Tasyrik juga dikenal sebagai hari menyantap makanan dan minuman. Seperti dijelaskan dalam riwayat hadis berikut ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah." (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)

Baca juga: Apa Sih Hukumnya Berjimak di Hari Tasyrik?

Ilustrasi berdoa. (Foto: Shutterstock)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement