SEKRETARIS Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, KH Muyiddin sempat divonis positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Setelah itu ia menjalani karantina selama delapan hari, dan sambil mengonsumsi minuman dan makanan alami, yaitu air zam zam, air tebu dan buah-buahan.
Mengonsumsi air zamzam, air tebu dan buah-buahan sebagai salah satu ikhtiarnya agar sembuh dari virus corona itu. Ia meminumnya secara rutin, dan berkat itu hari demi hari kondisi tubuhnya semakin menunjukkan hal positif.
"Kalau saya mantapnya usaha karena minum sari tebu dari Kudus. Itu karena resep dari adik saya. Selain itu air zamzam. Tubuh saya terasa segar. Sari tebu saya minum tiga kali sehari, kalau air zamzam dua kali," katanya saat ditemui di kantornya, Senin, 3 Agustus 2020.
Setelah melakukan karantina selama delapan hari, disertai mengonsumsi air zamzam, tebu dan buah-buahan akhirnya Kiai Muhyiddin dinyatakan sembuh, atau negatif Covid-19.
"Hanya delapan hari saya dikarantina. Setelah dites sudah negatif," terangnya.
Baca juga: Ini Sederet Manfaat Air Zamzam Disebutkan dalam Hadist Nabi
Khasiat air zamzam sebagai obat sudah dijelaskan di dalam Alquran dan Hadits. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pun menganjurkan minum zamzam sebagai obat dari segala penyakit. Seperti dikutip dari buku pintar ‘Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah’ yang ditulis oleh Dr. Nadiah Thayyarah, Nabi Muhammad bersabda tentang sifat-sifat air zamzam. "Ia air yang diberkati dan makanan terbaik," (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Ia (air zamzam) penyembuh penyakit," (HR. Muslim).
Selanjutnya dalam riwayat lain, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda: "Air zamzam akan memberikan apa yang menjadi tujuan peminumnya," (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Kemudian khasiat air zamzam pun ditulis dalam Alquran, yakni Surah Al-Furqon ayat 48. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا
(Wa huwalladżī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā)
Artinya: "Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih," (QS. Al Furqan: 48).
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran