Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Pemuda Bertakwa Kalahkan Raja Dzu Nuwas dan Mengislamkan Satu Negeri

Putri Aliya Syahidah , Jurnalis-Kamis, 20 Agustus 2020 |06:51 WIB
Kisah Pemuda Bertakwa Kalahkan Raja Dzu Nuwas dan Mengislamkan Satu Negeri
Ilustrasi tanah Arab. (Foto: Freepik)
A
A
A

ALKISAH dari Shahih Muslim tentang raja bernama Dzu Nuwas dan Seorang Pemuda. Raja ini terbiasa menggunakan sihir. Dia mempunyai penyihir yang berperan sebagai penasihatnya. Penyihir ini semakin tua dan memberi tahu Junuwas, "Aku akan meninggal pada akhirnya, jadi aku harus mencari orang untuk menggantikan diriku. Aku harus mewarisi keahlianku pada seseorang yang akan jadi penerusku."

Mereka mencari anak muda yang cerdas dan menemukannya lalu dijadikan murid penyihir tersebut. Sang pemuda biasanya berangkat dari rumahnya ketika matahari terbit untuk belajar kepada penyihir itu dan pulang pada malam hari.

Baca juga: Kota Petra, Saksi Hancurnya Kaum Tsamud yang Menolak Dakwah Nabi Saleh 

Dikutip dari akun Youtube Lampu Islam, Kamis (20/8/2020), suatu hari ketika anak muda ini dalam perjalanan ke tempat sang penyihir, dia menemukan tempat peribadatan. Lalu dia mendengar doa-doa dari tempat tersebut berbeda. Dia memutuskan untuk mengunjunginya, ternyata itu adalah tempat ibadah tauhid yang mengajarkan keesaan Allah Subhanahu wa ta'ala dan mengajarkan ajaran Nabi Isa Alihissalam yang sebenarnya.

Dia sangat terkesima dengan apa yang didengarnya. Seharusnya dia belajar bersama sang penyihir. Dia bertanya kepada sang pemuka agama, "Apakah yang harus kulakukan?"

Ilustrasi tanah Arab. (Foto: Shutterstock)

Pemuka agama memberitahunya, "Ketika kau berangkat dari rumah, kunjungi aku, dan belajarlah denganku. Lalu, pergilah kau kepada sang penyihir dan jika dia menanyakannya, katakan: 'Karena orangtuaku membuatku telat'."

"Saat kau pulang, kunjungi aku dan ketika orangtuamu bertanya, katakana: 'Kenapa kau telat?' Katakan: 'Sang penyihir membuatku telat'."

Jadi sang pemuda belajar kepada pemuka agama pada pagi dan malam hari. Dia terus melakukannya hingga waktu yang lama. Suatu hari di pasar ada seekor binatang buas yang memasukinya dan membuat keributan di antara orang-orang dan tidak ada yang bisa menanganinya. Sang pemuda berkata, "Ya Allah, hari ini aku ingin tahu. Apakah jalan sang pemuka agama atau jalan sang penyihir yang benar? Jadi, Ya Allah, tunjukkan aku kebenaran."

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Terlambat Sholat Subuh, Sahabat Bertasbih "Subhanallah" 

Setiap orang yang ingin membunuh binatang buas ini tidak ada yang berhasil. Kemudian pemuda tersebut mengambil batu lalu berkata, "Ya Allah, jika jalan sang pemuka agama adalah kebenaran, maka bunuhlah hewan buas ini." Maka, ia lemparkan batunya dan hewan buas tersebut langsung mati. Dia pulang dan menceritakan ini kepada pemuka agama, dan pemuka agama berkata, "Anakku, hari ini kau telah mencapai status yang sangat tinggi. Dengan begitu, kau akan diuji."

Tidak ada seorang pun yang dapat mencapai derajat tinggi tanpa diuji Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang mengalami ujian paling berat adalah anbiyya lalu ujiannya lebih mudah sesuai derajatmu."

Lalu pemuka agama memberi tahu sang pemuda, "Ketika kau diuji, jangan pernah menyebut-nyebut namaku." Hal ini karena sang pemuka agama berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan ia tidak ingin namanya diketahui. Nanti sang pemuka agama akan memperlihatkan bahwa dia adalah orang yang berani dan bijak.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement