BANYAK kisah para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang memberikan inspirasi. Salah satunya adalah sahabat bernama Abdullah bin Ummi Maktum Radhiyallahu anhu. Beliau adalah salah seorang sahabat senior Rasulullah yang terlahir dalam keadaaan tunanetra atau buta.
Dikutip dari akun Youtube Yufid TV, Sabtu (22/8/2020), Ustadz Johan Saputra Halim menjelaskan bahwa Abdullah bin Ummi Maktum di usia senjanya pernah meminta kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam agar diperbolehkan sholat lima waktu sendiri di rumah karena kekurangan fisiknya ini.
Baca juga: Kisah Pemuda Bertakwa Kalahkan Raja Dzu Nuwas dan Mengislamkan Satu Negeri
"Wahai Rasulallah, saya lelaki buta, rumah jauh dari masjid, dan tak memiliki penuntun jalan yang layak. Apakah saya memiliki rukhshah (keringanan) untuk menjalankan sholat di rumah?" ujarnya.
"Ya," jawab Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Awalnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengizinkan Abdullah bin Ummi Maktum. Lalu ia beranjak keluar, segera dipanggil kembali oleh Rasulullah.
"Apakah engkau mendengar seruan sholat?" tanya Rasulullah.
"Ya Rasulullah, saya bisa mendengarnya," jawab Abdullah bin Ummi Maktum.
"Kalau begitu engkau tetap harus hadir di masjid, sholat berjamaah bersama kami."
Mendengarkan jawaban Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam maka Abdullah bin Ummi Maktum pun tetap istikamah menjalankan sholat lima waktu berjamaah di masjid.
Dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwasanya antara rumah Abdullah bin Ummi Maktum dengan masjid terdapat bebatuan dan pohon-pohon kurma. Sementara seperti ditahui bahwa Abdullah bin Ummi Maktum adalah sahabat mengalami kebutaan, sehingga akan sulit melalui jalan tersebut.
Dinukil dari buku 'Pemuda yang Dicintai Langit + 19 Kisah Penuh Hikmah Sahabat Rasullah' karya Dwi Rahayu, sahabat Abdullah bin Ummi Maktum berasal dari Suku Quraisy dan lahir di Kota Makkah.
Sebagai hamba yang istikamah dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu wa ta'ala, Abdullah bin Ummi Maktum yang tidak dapat melihat tiap kali mendengar azan berkumandang berjalan dengan meraba-raba menyambut panggilan-Nya, tidak terkecuali dalam subuh yang gelap.
Baca juga: Kisah Sahabat Mush'ab bin Umair, Duta Islam Pertama di Zaman Rasulullah
Hingga pada suatu hari, Abdullah bin Ummi Maktum tersandung sebuah batu lalu tersungkur. darahnya mengalir di wajah. Namun, ia kembali bangkit seraya mengusap darah yang mengaliri wajahnya. Abdullah bin Ummi Maktum pun melanjutkan perjalanan menuju masjid.
Sejak saat itu ada seorang laki-laki yang dengan ramah selalu menjemput dan menuntun Abdullah bin Ummi Maktum pergi ke masjid setiap waktu sholat tiba, kemudian mengantarkannya kembali ke rumah.