Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wahai Muslimin, Bersikaplah Zuhud dan Hindari Terlalu Cinta Dunia

Saskia Rahma Nindita Putri , Jurnalis-Selasa, 25 Agustus 2020 |19:01 WIB
Wahai Muslimin, Bersikaplah Zuhud dan Hindari Terlalu Cinta Dunia
Ilustrasi Muslimin. (Foto: Freepik)
A
A
A

PADA dasarnya manusia tidak akan bisa lepas dari segala urusan dunia. Sebab bagaimanapun setiap manusia tentu membutuhkan kebutuhan seperti makan dan minum serta tempat tinggal atau naungan semasa hidup.

Namun yang perlu diingat, hidup hanyalah sementara, dan dunia tak selamanya kekal. Maka itu, jangan jadikan dunia sebagai suatu hal yang harus diutamakan dalam pencapaian selama hidup. Jangan sampai hanya karena urusan dunia, jadi melupakan hal yang lebih kekal yakni akhirat.

"Dunia itu jangan sampai dijadikan masuk ke dalam hati. Jangan gara-gara dunia kita meninggalkan kewajiban, meninggalkan sunah, berani melakukan sesuatu yang dimurkai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, memutuskan tali silaturahmi, melawan orangtua, atau membangkang perintah suami," pesan Habib Segaf Baharun dalam ceramahnya, dikutip dari akun Youtube-nya, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Kisah Rasulullah Sangat Amanah, Bahkan ke Orang yang Hendak Membunuhnya 

Hal yang perlu diterapkan adalah sifat zuhud, yakni diartikan sebagai orang yang mengutamakan akhirat dan tidak terlalu mementingkan urusan dunia. Seseorang yang zuhud bukan berarti harus melepaskan atau menjauhi segala urusan dunia dalam dirinya dan hidupnya, karena pada dasarnya dunia itu mulai dari kita lahir sampai meninggal telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

Diibaratkan oleh para ulama, dunia itu seperti bayangan yang jika berjalan ke mana pun akan selalu mengikuti. Bayangan itulah yang dimaksud dengan rezeki, ajal, dan jodoh yang semuanya telah ditakdirkan dan tidak akan terlepas dari diri kita.

Ilustrasi Muslimin. (Foto: Unsplash)

Oleh karena itu, tidak semua urusan dunia dapat dilepaskan begitu saja untuk semata-mata mementingkan akhirat. Allah Subhanahu wa ta'ala sudah tentukan semuanya di dunia dan manusia berhak memanfaatkannya untuk segala hal baik. Hal yang perlu diingat adalah jangan sampai dunia menjadi sebab atau beban yang tidak baik yang mampu memberatkan manusia di akhirat kelak.

"Orang yang bisa semacam ini di dunia hanya sedikit, kecuali kepada mereka yang memiliki konsep mengatur dunia. Konsep yang menjadikan dunia hanya semata-mata sebagai jembatan menuju akhirat, hanya sebagai modal untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu wa ta'ala dan cinta dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam," tambahnya.

Baca juga: Doa Setelah Sholat Berjamaah, Insya Allah Semakin Berkah 

Hingga akhirnya jika suatu saat dilanda kesulitan, seseorang yang bersifat zuhud akan lebih ikhlas karena merasa bahwa segala hal yang ia hadapi saat di dunia itu ialah datang dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Sedangkan Allah Ta'ala, yang ia yakini, tidak mungkin memberikan suatu ketentuan kecuali yang terbaik bagi hamba-Nya.

Lalu jika diberikan keberkahan di dunia, dengan harta yang dimiliki, akan digunakan olehnya yang akan bermanfaat untuk kelak nanti di akhirat. Sehingga ia akan mendapatkan dua keutamaan, yakni menikmatinya di dunia, dan merasakan hasil daripada perbuatan amal salihnya tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement