Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenalan dengan Penemu Vaksin Covid-19, Pasutri Muslim dari Turki

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Selasa, 17 November 2020 |14:15 WIB
Kenalan dengan Penemu Vaksin Covid-19, Pasutri Muslim dari Turki
Pasangan suami istri muslim Dr Sahin dan Dr Ozlem menemukan vaksin Covid-19. (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Kabar gembira temuan vaksin corona telah menggegerkan dunia. Penemunya adalah pasangan suami istri (pasutri) muslim dari Turki. Keduanya adalah dr Ugur Sahin dan dr Ozlem Tureci

Dua tahun lalu, Dr. Ugur Sahin tampil di panggung konferensi di Berlin dan membuat prediksi yang berani. Berbicara kepada banyak ahli penyakit menular, dia mengatakan perusahaannya mungkin dapat menggunakan apa yang disebut teknologi messenger RNA untuk mengembangkan vaksin secara cepat jika terjadi pandemi global.

Pada saat itu, Dr. Sahin dan perusahaannya, BioNTech, kurang dikenal di luar dunia kecil perusahaan rintisan bioteknologi Eropa. BioNTech, yang didirikan Dr. Sahin bersama istrinya, Dr. Ozlem Tureci, sebagian besar berfokus pada perawatan kanker. Itu tidak pernah membawa produk ke pasar. Covid-19 belum ada. Tetapi ternyata kata-katanya terbukti.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Bisa Tahun Ini, Menko Luhut: Tapi Ada Syaratnya

Seperti diberitakan, BioNTech dan Pfizer mengumumkan bahwa vaksin untuk virus corona yang dikembangkan oleh Dr. Sahin dan timnya lebih dari 90 persen efektif dalam mencegah penyakit di antara sukarelawan uji coba yang tidak memiliki bukti sebelumnya telah terinfeksi. Hasil yang menakjubkan membuat BioNTech dan Pfizer terdepan dalam perlombaan untuk menemukan obat Covid -19  penyakit yang telah menewaskan lebih dari 1,2 juta orang di seluruh dunia.

 “Ini bisa menjadi awal dari akhir era Covid,” kata Dr. Sahin dalam sebuah wawancara, seperti dikutip New York Times, Selasa (17/11/2020).

BioNTech mulai mengembangkan vaksin pada Januari, setelah Dr Sahin membaca artikel di jurnal medis The Lancet yang membuatnya yakin bahwa virus corona, yang pada saat menyebar dengan cepat di beberapa bagian China, akan meledak menjadi pandemi besar-besaran. Para ilmuwan di perusahaan yang berbasis di Mainz, Jerman, membatalkan liburan dan mulai mengerjakan apa yang mereka sebut Proyek Lightspeed.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Rampung Uji Klinis III, Masuk Monitoring

“Tidak banyak perusahaan di planet ini yang memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukannya secepat yang kami bisa,” kata Dr. Sahin dalam sebuah wawancara belum lama ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement