JAKARTA – Banjir merupakan fenomena bencana alam yang secara harfiah adalah ancaman atau peringatan bagi manusia karena ulah mereka sendiri.
Dalam Islam, banjir sudah memiliki kisah yang disebutkan dalam ayat-ayat di Al-Qur’an. Kisah banjir ini dialami oleh Nabi Nuh alaihi salam, yang diperingati Allah Subhanallahu wa ta’ala untuk meninggalkan daerah tempat tinggalnya. Allah memberi azab kepada kaum yang tidak patuh dengan perintah-Nya di dalam daerah itu.
Baca Juga: Jangan Malu Ambil Ibrah dari Orang Lain untuk Menuju Sukses
Kisah ini dilansir dari buku “Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an”, oleh Nadiah Thayyarah, Selasa (8/12/2020). Buku ini menceritakan kisah banjir pada zaman Nabi Nuh dan kaumnya beserta pengetahuan arkeolog dalam penemuan benda bersejarah peninggalan banjir pada masa itu.
Ayat-ayat Al-Quran menyebutkan adanya bencana banjir sebagai balasan yang secara khusus Allah timpakan kepada kaum Nabi Nuh as dalam firman-Nya,"(Telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan para rasul, Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Kami pun telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih." (Al-Furqan: 37).
Baca Juga: 3 Tanda Orang yang Sungguh-Sunguh Bertobat
Ayat-ayat Al-Quran yang lain pun secara terperinci menggambarkan situasi penumpang bahtera Nuh as dan bagaimana dia mematuhi perintah Allah dalam firman-Nya:
"... hingga apabila perintah Kami datang dan dapur (perut bumi) telah memancarkan air, Kami berfirman, "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing- masing binatang sepasang-sepasang jantan dan betina) dan keluargamu, kecuali orang yang telah ditetapkan suatu keputusan untuk mereka, dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman,' dan tidaklah beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." (QS. Hud:40).