JAKARTA- Istri salihah adalah tidak menyulitkan suami dengan nafkah. Maksudnya adalah istri tidak berlebihan meminta nafkah diluar batas kemampuan suami.
Istri yang berada di luar kewajaran nafkah misalnya terlalu ingin bermewah-mewah, terlalu ingin berpakaian dengan pakaian yang mahal-mahal, terlalu ingin tinggal di rumah megah.
Ustaz Ahmad Zainudin dalam kajian onlinenya tentang 'Risalah Penting untuk Muslimah' karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah, di salah satu kanal dakwah Islam menjelaskan istri yang salihah tidak meminta kepada suami akan hal tersebut.
Baca Juga: Nasihat bagi Muslimim dalam Menghadapi Musibah, Pasti Ada Kemudahan dari-Nya
Dan tidak menjadi alat untuk berlebih-lebihan terhadap penghambur-hamburan harta suami. Tetapi dia tetap sederhana sebagaimana disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya:
“Dan orang-orang yang jika bersedekah, dia tidak berlebih-lebihan dan tidak mendatangkan sifat melampaui batas, tetapi di antara hal itu, yaitu dia tegak di tengah-tengah.” (QS. Al-Furqan: 67)
Baca Juga: Fenomena Ramalan Mbak You, Deddy Cobuzier: Di Agama Saya Enggak Boleh
Coba kita perhatikan di dalam perkara ini apa yang diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu dan dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam suatu saat berkhutbah dengan sebuah khutbah yang beliau panjangkan di dalam khutbah tersebut.
Beliau menyebutkan didalamnya perkara dunia dan akhirat . Lalu beliau menyebutkan bahwa pertama kali yang menghancurkan Bani Israil adalah ada seorang perempuan miskin dan dia terlalu membebani dirinya dengan pakaian dan juga perhiasan sebagaimana seorang perempuan yang kaya.