JAKARTA - Pengobatan menggunakan habbatussauda adalah pengobatan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis, Rasulullah menganjurkan beberapa obat dan jaminan kesembuhannya. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal, minum madu, bekam, dan kay (sundutan api). Aku melarang umatku berobat dengan kay.” (HR Al-Bukhari).
Dari ‘Aisyah, Nabi bersabda, “Sungguh dalam habbatussauda itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Aisyah pun bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian.” (HR Bukhari).
Nah, dalam konteks menjalankan ibadah puasa Ramadhan, mengkonsumsi habbatus sauda atau jinten hitam adalah cara yang pas agar tubuh tetap prima.
Baca Juga: Waspadai Setan Khinzib, Tugasnya Bikin Orang Sholat Gagal Fokus
Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Muslim juga sudah mengenal Habbatussauda atau jinten hitam. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal) mengatakan, habbatussauda atau jinten hitam sudah dikenal khasiatnya sebagai penyembuh segala penyakit di kalangan umat Muslim. Habbatussauda kaya akan nutrisi antara lain karbohidrat, protein, lemak serta vitamin A, B1, B6, C dan E.
"Habbatussauda termasuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik dengan kandungan thymoquinone yang berfungsi membentuk dan memperkuat sistem kekebalan tubuh," kata dr. Inggrid melalui keterangan virtualnya belum lama ini.
Baca Juga: Luar Biasa, di Pondok Pesantren Ajarkan Kitab Kuning Gunakan Bahasa Inggris
Herbal ini cocok dikonsumsi masyarakat untuk memperkuat imunitas tubuh. Salah satunya melalui sirup herbal Habbatussauda. Sirup herbal mengandung habbatussauda (jinten hitam), meniran dan jahe berkhasiat memberikan perlindungan ganda yaitu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengatasi masuk angin.
Dr. Inggrid menjelaskan, selama berpuasa, kekebalan tubuh seseorang dapat menurun akibat berkurangnya asupan nutrisi dan dehidrasi. Agar ibadah puasa berjalan dengan lancar, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa. "Komposisi menu sahur dan berbuka yang baik adalah mengandung karbohidrat, protein dan lemak yang disesuaikan dengan angka kecukupan gizi (AKG) masing-masing. Jangan lupa konsumsi banyak sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan serat harian," kata dr Inggrid.
Lebih lanjut dr. Inggrid memaparkan, konsumsi herbal habbatussauda, meniran dan jahe juga bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan imunitas di bulan Ramadan.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran