Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gara-gara Ghibah, di Akhirat Semua Amal Kebaikan Tak Tersisa untuk Orang Dicintai

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Selasa, 01 Juni 2021 |13:27 WIB
Gara-gara Ghibah, di Akhirat Semua Amal Kebaikan Tak Tersisa untuk Orang Dicintai
Ghibah. (Foto: Freepik/Ilustrasi)
A
A
A

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

“Siapa yang pernah menzalimi saudaranya berupa menodai kehormatan (seperti ghibah) atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya, hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman tersebut hari ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil kemudia dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2449, hadis Abu Hurairah.

"Anda bisa bayangkan, betapa ruginya. Anda yang susah payah beramal, eeh… orang lain yang memetik buahnya. Orang lain yang berbuat dosa, tapi Anda yang merasakan pahitnya. Dan Allah tidak pernah berbuat zholim sedikitpun terhadap hamba-Nya. Iya benar… ini adalah disebabkan kesalahan manusia itu sendiri. Ini dalil betapa tingginya harkat martabat seorang muslim, dan betapa besar bahaya daripada dosa ghibah," bebernya.

Baca Juga: Selain Dapat Menggugurkan Dosa, Ini Hikmah Lain di Balik Sakit

Apakah hadis ini mengisyaratkan adanya pertentangan dengan ayat, 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement