Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Syekh Junaid Al-Batawi, Ulama Betawi yang Namanya Mahsyur di Tanah Suci

Rusman H Siregar , Jurnalis-Selasa, 22 Juni 2021 |14:38 WIB
Syekh Junaid Al-Batawi, Ulama Betawi yang Namanya Mahsyur di Tanah Suci
Syekh Junaid Al- Batawi. (Foto: SINDOnews)
A
A
A

Syekh Junaid Al-Batawi adalah ulama Betawi yang lahir di Pekojan yang berpengaruh di Makkah walau hanya enam tahun bermukim di sana. Ia imam Masjidil Haram, Syaikhul Masyaikh yang terkenal di seantero dunia Islam sunni dan mazhab Syafi’i sepanjang abad ke-18 dan 19.

Syekh Junaid mempunyai banyak murid yang kemudian menjadi ulama terkemuka di Tanah Air bahkan di dunia Islam. Di antaranya, Syeikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi pengarang Tafsir Al-Munir dan 37 kitab lainnya yang masih diajarkan di berbagai pesantren di Indonesia dan luar negeri. Kemudian Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, imam, dan guru besar di Masjidil Haram, sekaligus Mufti Mazhab Syafi’i pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Syekh Nawawi Al-Bantani dikenal sangat dekat dengan gurunya Syekh Junaid. Karenanya, untuk menghormati gurunya itu pada setiap haul Syaikh Nawawi, selalu dibacakan Surah Al-Fatihah untuk arwah Syekh Junaid.

Kemasyhuran Syekh Junaid di Tanah Hijaz sudah dikenal luas. Buya Hamka dalam ‘Diskusi Perkembangan Islam di Jakarta,’ pada 27-30 Mei 1987 pernah menyebutkan, pada 1925 ketika Syarif Ali (putera Syarif Husin) ditaklukkan oleh Ibnu Saud, di antara syarat penyerahannya adalah, ”Agar keluarga Syekh Junaid tetap dihormati setingkat dengan keluarga Raja Ibnu Saud. Persyaratan yang diajukan Syarif Ali ini diterima oleh Ibnu Saud.”

Karenanya hingga sekarang, keturunan Syekh Junaid ada yang menjadi pengusaha hotel dan pedagang. Mereka bukan berdagang di Pasar Seng, Makkah, tapi di toko-toko. Konon, sebutan ‘Siti Rohmah.. Siti Rohmah’... yang dilontarkan oleh para pedagang di Makkah dan Madinah untuk para haji perempuan dikarenakan istri Syekh Junaid Al-Batawi bernama Siti Rohmah.

Mengenai murid-murid Betawinya yang kemudian menjadi ulama terkemuka, belum banyak diketahui kecuali Syekh Mujtaba (Syekh Mujtaba bin Ahmad Al-Batawi) dari Kampung Mester yang dinikahkan dengan puteri Syekh Junaid. Muridnya yang lain adalah Guru Mirshod, Ayah dari Guru Marzuki Cipinang Muara.

Kiprah Syekh Junaid Al-Batawi sedikit banyak terungkap dari catatan perjalanan Snouck Hurgronje, seorang orientalis terkemuka asal Belanda saat menyusup ke Kota Makkah yang perjalanannya ditulis dan dibukukan dengan judul Mecca in the latter part of 19th Century. Saat Snouck Hurgronje ingin bertemu ia ditolak oleh Syekh Junaid.

Menurut Hurgronje, saat ia menyusup ke Makkah diketahui bahwa Syekh Junaid telah bermukim di Makkah selama 60 (enam puluh) tahun, tepatnya sejak tahun 1834. Ia membawa istri dan keempat putera-puterinya saat ia berusia antara 35-40 tahun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement