Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Allah Ta'ala Mencintai Amalan Saleh
“Kita manfaatkan karena ini amalan yang disiapkan Allah karena Dia paham bahwa kita tidak pernah steril dari perbuatan dosa. Maka Rasulullah Saw punya harapan yang sangat mulia bahwa dengan puasa di hari Arafah itu amalan yang kita lakukan mampu menjadi penghapus dosa-dosa yang kita lakukan setahun sebelumnuya dan setahun sesudahnya,” ungkap Ruslan.
Ruslan menerangkan bahwa dengan melaksanakan puasa Arafah, dosa-dosa kecil akan dihapus. Sementara dosa-dosa besar seperti syirik harus melalui prosesi khusus terlebih dahulu melalui rangkaian pertaubatan. Ruslan mengungkapkan bahwa pertaubatan akan diterima bila terdapat penyesalan, komitmen, meminta ampun, dan menambal keburukan dengan amal saleh.
“Ketika melaksanakan puasa Arafah dengan penuh keimanan, ketulusan, dan mengharap ridha Allah, maka ini bisa menjadi penghapus dosa yang kita lakukan setahun sebelum dan sesudahnya. Di masa pandemi atau bukan, kita bisa melaksanakan puasa Arafah, terkecuali yang sakit,” kata dosen Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ini.
(Vitrianda Hilba Siregar)