 
                DZULHIJJAH menjadi salah satu bulan yang dimuliakan. Selain Dzulhijjah, Zulqaidah, Muharram, dan Rajab juga masuk dalam bulan yang dimuliakan. Lantas pertanyaanya mengapa memuliakan bulan-bulan tersebut.
Ada banyak rahasia mengapa bulan Dzulhijjah terutama hari-hari awalnya tampak begitu agung dalam penilaian Allah, di antara alasannya adalah:
Baca Juga: Lintasan Mataf Disesuaikan untuk Menampung Lebih Banyak Jamaah Haji
Pertama
Allah Ta’ala bersumpah menggunakan sepuluh hari bulan Dzulhijjah. sebagaimana diketahui, tidaklah Allah bersumpah dengan sesuatu melainkan karena agungnya makhluk atau waktu tersebut. Firman-Nya:

وَالْفَجْرِ* وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh,” (QS. Al-fajr: 2)
Makna sepuluh di sini, sebagaimana yang disepakati ahli tafsir, adalah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah.
Kedua
Melansir laman Said net disebutkan, di dalamnya ada hari yang disebut dengan ayyam ma’lumat (hari yang telah ditentukan) pada hari itu Allah Ta’ala perintahkan kita untuk memperbanyak dzikir kepada-Nya.
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَا
Baca Juga: Masuk Tempat Suci Tanpa Izin Haji Bakal Kena Denda Rp38 Juta
“Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan (ayyam ma’lumat),” (QS. Al-Hajj: 28)
Ibnu Abbas berkata, makna ayyam ma’lumat adalah sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah.
Ketiga:
Tidak seperti hari-hari yang lain, pada awal bulan Dzulhijjah Allah Ta’ala kumpulkan semua bentuk ibadah di dalamnya. Shalat, zakat mal bagi yang sudah mencapai nishab dan haul, puasa bagi siapa saja yang ingin menambahkan amalan sunnahnya atau jamaah haji yang wajib membayar dam (denda) atau al-hadyu tapi tidak memperoleh hewan sesembelihan. Di hari-hari itu Allah Ta’ala juga memerintahkan syariat haji, talbiah dan doa. Semua itu menujukkan keagungan awal bulan Dzulhijjah.

Keempat
Pada bulan ini terdapat juga hari Arafah, yaitu hari ke-sembilan bulan Dzulhijjah. Hari Arafah ini adalah hari pengampunan dosa dan dibebaskan dari neraka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hambaNya dari neraka selain hari Arafah. Sesungguhnya (pada hari itu) Allah mendekat dan membanggakan mereka kepada para malaikat, seraya berfirman, ‘Apa yang diinginkan mereka.” (HR. Muslim, no. 1348)
Kelima
Di dalamnya ada hari nahr (penyembelihan), yaitu hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. Ia merupakan hari yang paling mulia dibandingkan hari-hari yang lain. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أيَّامُ العَشْرِ
Baca Juga: Akses ke Kota Makkah Diperketat, Jamaah Haji Tanpa Izin Tak Diperkenankan Masuk
“Hari-hari dunia yang paling utama adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah,” (HR. Al-Bazzar)
Pada hari nahr ini terkumpul sejumlah manasik haji yang paling agung pula; lempar jumrah, mencukur rambut, menyembelih al-hadyu, Thawaf dan Sa’i, shalat ‘id dan menyembelih udhiyah.

Keenam
Pada hari-hari itu umat Islam dari seluruh penjuru dunia bersatu di baitullah melantunkan lafadh talbiah kepada Allah, labbaikallahumma labbaik (Aku penuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku)
Ketujuh
Amal ibadah pada hari-hari itu lebih dicintai Allah dari pada hari-hari yang lain. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ عَمَلٍ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلاَ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلَهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى
“Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah Azza wa Jalla dan lebih agung pahalanya dari pada kebaikan yang dikerjakan pada 10 hari bulan qurban,” (HR. Al-Bukhari)