Nah, tradisi nyate dalam momen perayaan Idul Adha biasanya dimaknai sebagai ajang silaturahmi dengan teman-teman, saudara, hingga keluarga. Ini untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu penjual sate madura di Bekasi mengatakan bahwa tradisi nyate sudah menjadi hal yang biasa, bahkan menjadi hari-hari yang ditunggu masyarakat di Pulau Madura, Jawa Timur.
Baca juga: Deretan Artis yang Tak Pernah Ketinggalan Berkurban: Ria Ricis hingga Raffi-Nagita
Di sana biasanya ada pos atau gardu yang dihuni anak-anak muda untuk menjaga keamanan. Biasanya warga memberikan daging hasil kurban kepada para pemuda itu untuk dijadikan sate.
"Kalau tradisi nyate bareng memang sudah ditradisikan sebagai rasa kebersamaan antarwarga," ungkap penjual sate Madura bernama Aji kepada Okezone beberapa waktu lalu.
"Kalau di kampung enaknya nyate bareng-bareng, makan bareng-bareng, kumpul sama teman-teman juga. Asyik sih pokoknya," tambahnya.
Baca juga: Ini Laman Penyedia Hewan Kurban Online, Tetap di Rumah Aja Selama PPKM Darurat
Ia mengatakan, makna bakar sate saat Idul Adha untuk menjalin kebersamaan. Ada yang berkumpul di halaman rumah atau di sebuah lahan untuk membakar sate.
Tapi yang pasti, semu orang bahu-membahu membuat sate paling lezat. Ada yang meracik bumbu, ada juga yang mengiris daging dan menusuknya menjadi sate. Ini yang menimbulkan kekompakan antarwarga.
(Hantoro)