MEMASUKIย Tahun Baru Islam 1443 Hijriah, tentu akan kembali kepada peristiwa hijrahnya Rasulullah Muhammad SAW bersama para sahabatnya 15 abad yang lalu, dari Makkah ke Madinah yang fenomenal.
Bahwa peristiwa hijrah tersebut amat sangat penting dalam sejarah perkembangan Islam, dibuktikan dengan dijadikannya peristiwa hijrah tersebut sebagai awal dari perhitungan kalender Islam, atas inisiatif Umar bin Khattab ra khalifah kedua.
Ulama dan mantan anggota Komisi Ukhuwah MUI DKI Jakarta, KH Drs Syarifuddin Mahfudz MSi menjelaskan beberapa hikmah hijrah yang spektakuler itu adalah :
Baca Juga:ย 5 Anak Band Hijrah Tinggalkan Musik, Banyak Tantangan Tetap Istaqamah dan Yakin
1. Peristiwa hijrah tersebut merupakan tonggak sejarah yang monumental dan memiliki makna yang sangat dalam bagi kokoh dan tegaknya ajaran Islam, serta perkembangannya ke seantero dunia.
Hijrah merupakan tonggak kebangkitan Islam yang semula diliputi suasana dan situasi yang tidak kondusif di Makkah menjadi suasana prospektif di Madinah.
2. Hijrah mengandung semangat perjuangan yang tidak kenal putus asa dan rasa optimisme yang sangat tinggi, bahwa pada akhirnya Islam akan berjaya.
Karena hijrah tidak hanya bermakna fisik, yaitu berpindahnya manusia secara fisik dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi juga bermakna mental, yakni meninggalkan segala hal yang buruk menuju segala hal yang baik.
Baca Juga:ย Gus Baha Ingatkan Politisi Agar Berpolitik dengan Baik karena Menyangkut Kemaslahatan Umat
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dari Abdullah bin Amr ;
ุงูููู ูููุงุฌูุฑู ู ููู ููุงุฌูุฑู ู ูุง ููููู ุงูููููู ุนููููู
โOrang yang berhijrah (Muhajir) ialah orang yang meninggalkan larangan Allah swtโ.
Rasulullah SAW dan para sahabatnya telah mampu melawan rasa sedih dan takut dengan berhijrah, meski harus meninggalkan tanah kelahiran, sanak saudara (yang belum Islam) dan harta benda mereka.
3. Hijrah mengandung semangat persaudaraan yang sangat dalam, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshor.
Pada suatu hari Rasulullah SAW mengumpulkan tokoh-tokoh Muhajirin dan Anshar sebanyak 100 orang, 50 orang dari Muhajirin dan 50 orang dari Anshar. Lalu beliau
Bersabda:ย
ุชูุงูุฎููููุง ูููู ุงููู ุงูุฎููููููู ุงูุฎููููููู.
Hendaklah kamu bersaudara dalam agama Allah, dua orang-dua orangโ.(Munawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, hal 64-65).
Baca Juga:ย Apa Hukum Ramalan Zodiak Menurut Islam?
Kemudian beliau persaudarakan mereka berdua berdua, seorang dari Muhajirin dan seorang dari Anshar, seperti :ย
- Abu Bakar Shiddiq ra dari Muhajirin dengan Charijah bin Zuhair ra dari Anshar.
- Umar bi Khattab ra dari Muhajirin dengan Utban bin Malik ra dari Anshar.
- Usman bin Affan ra dari Muhajirin dengan Aus bin Tsabit ra. Dari Anshar.
- Talhah bin Ubaidilah ra dari Muhajirin dengan Kaโab bin Malik ra dari Anshar.
- Dan seterusnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News