Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dakwah Butuh Keseimbangan Sifat Lemah Lembut Juga Ketegasan

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 26 Agustus 2021 |11:26 WIB
Dakwah Butuh Keseimbangan Sifat Lemah Lembut Juga Ketegasan
Dakwah Islam butuh keseimbangan sifat lemah lembut dan ketegasan. (Foto: SINDOnews)
A
A
A

DAKWAH Islam memerlukan metode dan cara yang tepat. Terkadang para ulama perlu sifat lemah lembut kepada jamaahnya, namun di waktu yang lain juga perlu menyampaikan ketegasan. 

Asal kata dakwah sendiri adalah da’a-yad’u-da’wah yang artinya mengajak atau menyeru. Secara istilah, dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Cara Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah adalah hal yang paling ideal untuk ditiru. Nabi Muhammad terkenal dengan sikap yang lemah lembut dalam berdakwah namun tegas bila itu sudah berkaitan dengan prinsip keagamaan. Metode dakwah yang seperti ini beliau terapkan terutama di saat Islam baru mulai menyebar di kalangan kaum Quraisy.

Baca Juga: Hanya Amalan yang Menemani di Alam Kubur, Semuanya Pergi Meninggalkan

Metode dakwah yang seperti ini diharapkan tidak akan menimbulkan permusuhan terhadap orang-orang yang didakwahkan. Kelembutan dalam berdakwah diperlukan dikarenakan tabiat manusia tidak ada yang pernah senang dan menginginkan kekerasan. Hal ini sejalan dengan dalil Alquran yang berbunyi:

فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهٗ يَتَذَكَّرُ اَوْ يَخْشٰى

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS Thaha 44

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Baca Juga: 5 Cara Sukses Nabi Muhammad SAW Berbisnis

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS Ali Imran 159)

Namun yang perlu diperhatikan, meski dakwah hendaknya menggunakan tutur bahasa yang lembut dan halus, ada kalanya di kondisi/situasi tertentu mengharuskan dai mengambil sikap yang tegas. Menurut Imam Al-‘Izz bin Abdus Salam dalam Kitab Syajaratul Ma’arif Tangga Menuju Ihsan, (2008, Pustaka Al Kautsar), bagi sikap lemah lembut itu ada tempatnya dan bagi sikap keras juga ada tempat yang tidak cocok baginya kecuali tempat-tempat tertentu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement