3. Meminta Nabi Muhammad menikahinya
Cinta datang ketika kita tidak mencarinya. Khadijah menolak banyak laki-laki, tapi jatuh hati kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Khadijah diam-diam mengamati kepribadian Nabi Muhammad yang luar biasa. Hal ini tergambar saat Nabi Muhammad mengendalikan kafilah dagangnya yang dipimpin oleh pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthalib.
Menikah pada saat ini menjadi kebutuhan untuk berteman, tidak selamanya menikah berdasarkan cinta. Berbeda dengan Khadijah, ia tidak membutuhkan lelaki untuk menopang perekonomiannya sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak membutuhkan harta untuk mencari seorang istri.
Dia jatuh cinta kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan memintanya untuk menjadikan dirinya sebagai istri. Nabi Muhammad pun menerimanya.
Baca juga: Kisah Nabi Ishaq, Nenek Moyang Peradaban Manusia
4. Usia Khadijah lebih tua 15 tahun dari Nabi Muhammad
Khadijah telah mematahkan cara pandang umum tentang pernikahan di mana perempuan harus lebih muda dari laki-laki. Khadijah menikah dengan Muhammad Shallallahu alaihi wassallam saat usianya sudah 40 tahun. Sedangkan Nabi Muhammad masih berusia 25 tahun.
Baca juga: Kisah Rasulullah Perintahkan Ali Makan Gandum Dibanding Anggur, Ini Alasannya
5. Khadijah contoh istri ideal
Rumah tangga dibangun Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dengan Khadijah menjadi contoh sekaligus teladan bagi umat. Mereka adalah bukti kisah cinta sejati. Sebagaimana firman Allah, "Istrimu adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka." (QS Al Baqarah: 187)
Budaya poligami merupakan sesuatu yang lumrah, akan tetapi Khadijah dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengamalkan praktik monagami hingga Khadijah meninggal setelah mengarungi bahtera pernikahan selama 25 tahun.
Fase kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dimulai saat masih dalam ikatan pernikahan dengan Khadijah. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah Subhanahu wa ta'ala melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Nabi Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan dan tertekan.
Khadijah kemudian melindungi dan meyakinkan suaminya dalam masa-masa sulit yang hadir dalam hidupnya. Bersama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Khadijah dianugerahi enam anak.