MELAKUKAN dosa merupakan suatu perbuatan yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Ganjarannya pun tidak main-main, bisa saja dibalas langsung di dunia tanpa harus menunggu akhirat.
Akan tetapi Allah Maha Pengampun. Seberat apa pun dosa hamba-Nya jika bertobat, maka akan diampuni dan dihapuskan segala kesalahan yang telah diperbuat.
Namun jangan pikir semua dosa bisa diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Ada 10 dosa besar yang ternyata tidak ada kata ampun, justru akan langsung dijebloskan ke dalam api neraka.
Sebagaimana telah MNC Portal rangkum, Senin (15/11/2021), berikut ini 10 dosa besar manusia yang tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Baca juga: Mudahkan Jamaah Beribadah, Masjidil Haram Kini Miliki Robot Layar Sentuh
1. Menyekutukan Allah (Syirik)
Syirik atau menyekutukan Allah Subhanahu wa ta'ala adalah dosa besar. Misalnya, Anda menginginkan sesuatu tapi malah meminta ke dukun, yang jelas-jelas hanya manusia bukanlah Tuhan. Syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah tertulis dalam Alquran, yaitu:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (QS An-Nisa: 48)
2. Putus asa
Siapa yang sering merasa putus asa karena gagal melakukan atau meraih sesuatu. Padahal Allah Subhanahu wa ta'ala masih memberikan rahmat-Nya kepada manusia. Bisa bernapas, melihat, diberikan rezeki yang cukup.
Allah Subhanahu wa ta'ala tidak menyukai hamba-Nya berputus asa. Sebab termasuk golongan kafir dan akan masuk ke dalam neraka.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (QS An-Nisa: 48)
Baca juga: Bacaan Zikir Petang Hari Ini, Senin 15 November 2021M/9 Rabiul Akhir 1443H
3. Durhaka kepada orangtua
Menghormati, menyanyangi, dan memuliakan orangtua merupakan akhlak terpuji dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, khususnya ibu.
Akan tetapi jika sebaliknya merupakan dosa besar yang dilaknat, dan tidak akan diampuni dosanya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam sebuah hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam, lalu bertanya: 'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perbuatan kebaikanku?' Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab: 'Ibumu.' Lelaki itu bertanya lagi: 'Kemudian siapa?' Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab: 'Ibumu.' Lelaki itu bertanya lagi: 'Kemudian siapa?' Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab: 'Ibumu.' Lelaki itu bertanya lagi: 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab: 'Bapakmu'." (HR Bukhari dan Muslim)