Sejak itulah orang Arab menyebarkan kapur barus (kafur barus) di negaranya, sehingga kata barus jadi kata serapan bahasa Arab.
Kemudian ketika Allah Subhanahu wa ta'ala mengutus Muhammad sebagai Nabi dan Rasul penutup, maka hubungan perdagangan antara Haramain dan Nusantara berubah menjadi keislaman.
Baca juga: Angka 40 Disebut Berkali-kali dalam Alquran, Ini Keistimewaannya Menurut Ustadz Adi Hidayat
Menariknya lagi, ketika hubungan bisnis dan keislaman ini diterangkan di dalam Alquran, dari sekian banyak ayat Alquran ada satu kalimat yang menghubungkan Haramain dengan Nusantara, yakni surah ke-76 ayat 5 atau Al Insan Ayat 5:
اِنَّ الۡاَبۡرَارَ يَشۡرَبُوۡنَ مِنۡ كَاۡسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوۡرًاۚ
Artinya: "Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur."
Baca juga: Ini Cara Wudu yang Benar agar Setan Tidak Menggoda Menurut Ustadz Adi Hidayat
Tafsir dari penggalan ayat ini adalah bagi yang bertakwa, Allah Subhanahu wa ta'ala menyiapkan balasan yang sempurna. Di antaranya disebut pada ayat ini.
Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur agar lebih menyegarkan dan menambah aroma lebih sedap.