KUNCI sukses pengusaha Muslim ala Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sangat ingin diketahui. Pasalnya, Rasulullah merupakan seorang pedagang yang patut dijadikan panutan karena sangat andal. Konsep penjualan yang jujur menjadikan diri Rasulullah disukai semua orang, mulai pembeli hingga penanam modal. Demikian diungkapkan Ustadz Dr Khalid Basalamah Lc MA.
"Beliau memiliki strategi perdagangan yang sangat luar biasa, karena beliau berdagang mengambil barang dari orang lain menyelesaikannya dengan cash (tunai) walaupun sedikit. Kemudian beliau berkeliling membagikan barang-barang dagangannya. Karena beliau jujur, apa pun yang ditanya mengenai produk tersebut maka beliau selalu menjawabnya," ucap Ustadz Khalid Basalamah, seperti dikutip dari kanal YouTube Hidayah Indonesia, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: 6 Tanda Allah Ta'ala Menerima Sholatmu, Nomor 3 Wajib DilakukanÂ
Dia juga menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah berkata, "Siapa yang transparan dan terbuka dalam transaksinya, maka Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberkahi transaksi keduanya."
Berkat kejujurannya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam disukai oleh para pembeli. Ia kemudian mulai dipercaya oleh para penanam modal hingga akhirnya dititipkan barang dagangan.
Baca juga: Kisah Mualaf Berry Manoch, Vokalis Band Rock yang Pernah Jadi Pecandu NarkobaÂ
Suatu ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam melakukan ekspansi penjualan ke luar Kota Makkah, karena ingin mengembangkan bisnisnya, lalu berdagang ke Negeri Syam. Rasulullah memiliki strategi unik yaitu memperdagangkan produk Makkah ke Negri Syam yang saat itu sangat asing di sana, begitupun sebaliknya. Ia juga menjual produk-produk Negeri Syam di Makkah.
Makin masyhur nama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam di dunia perdagangan membuat wanita kaya raya Khadijah yang saat itu merupakan pedagang terkaya di Makkah sekaligus ingin membuktikan kejujuran Rasulullah.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Khadijah yang saat itu belum memeluk Islam menitipkan hamba sahayanya bernama Maisyaroh kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Selama perjalanan Maisyaroh terkagum-kagum terhadap perlakuan Rasulullah kepada dirinya, karena biasanya hamba sahaya sering diperlakukan sangat buruk. Bahkan Maisyaroh sering diajak berbicara, istirahat, makan bersama, dan berbagi keuntungan.
Maisyaroh yang saat itu baru mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wassalla ke Negeri Syam sangat terkagum-kagum dengan cara berdagangnya. Rasulullah yang mudah bergaul serta jujur sangat disenangi oleh para pembeli, bahkan Rasulullah juga ikut menyisihkan keuntungan untuk dibagikan ke fakir miskin.
Baca juga: Kisah Sopir di Malang Jadi Waliyullah, Punya Ponpes dan Ribuan SantriÂ
Bahkan esok harinya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah dapat membeli barang di Negeri Syam untuk dibawa ke Makkah. Berkat sikapnya yang disukai oleh para pelaku pasar, Rasulullah juga dimudahkan untuk membeli barang di sana oleh para pedagang.
Maisyaroh juga ikut terkagum karena langkah kaki Rasulullah selalu ditutupi oleh awan saat perjalanan ke Negeri Syam ataupun ke Makkah.
Baca juga: Kisah Menyentuh Rasulullah yang Berakhlak Mulia Mengenakan Pakaian LusuhÂ
Sesampainya di Makkah, khalifah Qurisy belum datang, para penjaga pintu gerbang selalu meneriakkan setiap khalifah yang datang lalu para pembeli berkumpul.
Baca juga: Kisah Mualaf Reza Rahardian, Kaget Ibundanya Mendukung: Jalani dan Yakini dengan BaikÂ
Begitu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sampai di Makkah, para penjaga pintu meneriakkan bahwa Rasulullah telah tiba, tersebarlah berita tersebut di Makkah. Berkumpulah para pembeli karena kepercayaan mereka kepada Rasulullah. Biasanya barang dagangan sisa akan dibawa ke pasar, namun saat itu langsung habis.
Dalam kondisi yang lelah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalla langsung ke rumah para penanam modal untuk mengantarkan amanahnya, termasuk Khadijah. Beliau tidak akan tidur sampai semua tanggung jawabnya telah terlaksanakan karena terdapat hak orang lain.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Kisah KH Noer Ali, Pendakwah dari Bekasi sekaligus Pahlawan Nasional Pengusir PenjajahÂ