 
                8. Perhatikan istinsyaq dan istintsar
Istinsyaq adalah menghirup air lewat hidung sampai ke pangkal hidung. Sementara istintsar adalah mengeluarkannya (air yang dihirup tadi) dari hidung.
Sebagian kaum muslimin ketika bewudhu kerap kali hanya memasukan jarinya yang basah ke hidung. Hal itu harus diperhatikan karena Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pun pernah bersabda tentang istinsyaq dan istintsar:
"Barang siapa berwudhu, hendaklah ia menghirup air ke hidung (dan mengembuskannya kembali); dan barang siapa yang melakukan istijmar (bersuci dari buang air besar dengan batu), hendaklah melakukannya dengan ganjil (tidak genap)." (HR Imam Bukhari)
Baca juga: Simak! Tips Selalu Khatam Baca Surah Al Kahfi Setiap Hari Jumat
9. Menganggap mengusap leher dianjurkan
Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa mengusap leher saat membasuh wajah adalah hal yang dianjurkan, padahal sebenarnya tidak demikian. Itu tidak dianjurkan dan tidak termasuk bagian dari wudhu. Ingatlah prinsip kehati-hatian dalam Islam, terkadang ketika menambah-nambahkan justru itu bisa menjadi bumerang.
Baca juga: Berpahala Besar, Ini 8 Sunah di Hari Jumat yang Sayang jika Dilewatkan
10. Membaca doa tidak berdasar
Selain menambah-nambahkan gerakan wudhu, membaca doa yang tidak ada dalam ajaran juga tentu menjadi satu kesalahan yang bisa membatalkan wudu, dan tentu juga sholat.
Adapun doa yang disepakati secara syariat adalah Bismillah di awal wudhu, mengucap dua kalimat syahadat di akhir wudhu lalu ditambah dengan:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Asy-hadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, allohummaj’alnii minattawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriin.
Subhanakallohumma wa bihamdika, asy-hadu alla ilaaha illa anta, astagh-firuka wa atuubu ilaik.
Artinya: "Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bertobat dan jadikanlah aku sebagai orang yang bersuci."
"Mahasuci Engkau Ya Allah dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampunan kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu."
Wallahu a’lam bishawab.
(Hantoro)