Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nabi Zakaria Dikaruniai Putra, padahal Istrinya Divonis Mandul, Ini Sebabnya

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 15 Februari 2022 |13:31 WIB
Kisah Nabi Zakaria Dikaruniai Putra, padahal Istrinya Divonis Mandul, Ini Sebabnya
Ilustrasi kisah Nabi Zakaria Alaihissallam. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

KISAH Nabi Zakaria Alaihissallam yang tekun berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala harus menjadi panutan kaum Muslimin. Beliau tidak kenal lelah hingga dikabulkan allah Ta'ala. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Mu'min Ayat 60 yang artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."

Doa merupakan senjata terbaik bagi orang beriman. Pernyataan ini dipertegas melalui kisah Nabi Zakaria Alaihissallam yang terdapat dalam Surat Al Anbiyaa’ Ayat 89–90 yang artinya:

"Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Rabbnya: 'Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkanku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (QS Al Anbiyaa’ [21]: 89–90)

Dikutip dari About Islam, Dr Ali Al Halawani mengulas tentang pelajaran penting yang bisa diambil dari kisah Nabi Zakaria Alaihissallam terutama soal berdoa. Ada beberapa sebab doa Nabi Zakaria dapat dengan mudahnya dikabulkan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Kisah Nabi Ismail Sabar Luar Biasa saat Pisau Kurban Sudah Menempel di Lehernya 

1. Terbiasa bergegas dalam berbuat baik

Berbuat baik menjadi salah satu sifat terpuji Nabi Zakaria Alaihissallam. Sifatnya ini tercermin dari sikapnya yang dengan tanggap melakukan yang terbaik untuk sesamanya.

Banyak manusia tergolong orang baik, berbuat baik kepada sesama dengan setulus hati. Namun, ada juga yang cenderung suka menunda segala sesuatunya, termasuk ketika melakukan pertolongan.

Dalam hal ini ditegaskan bahwa seharusnya secepat mungkin melakukan perbuatan baik yang memang bisa dilakukan, kemudian mengambil kesempatan sebelum terlambat dan disibukkan dengan hal-hal lainnya.

Baca juga: Kisah Taubatnya Malik bin Dinar, Manusia Zalim yang Berubah Menjadi Ahli Hadis Shahih 

2. Memohon kepada Allah dengan penuh harap

Nabi Zakaria Alaihissallam beserta keluarganya terbiasa memohon kepada Allah Sang Pemilik Segala Kemuliaan, di berbagai kondisi, baik di saat sukacita, merasa sedih, berharap, bahkan saat sedang merasa ketakutan.

Seperti diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Siapa pun yang berharap bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala akan menanggapinya selama kesulitan dan kesedihan, maka biarkan dia memohon dengan berlimpah ketika merasa nyaman."

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement