DUKUH Sendang, Desa Ngerangan, Bayat, Kabupaten Klaten, merupakan salah satu permukiman yang rawan krisis air, apalagi saat kemarau tiba. Jika musim kering datang, warga harus mengambil air dari desa sebelah yang berjarak tiga kilometer.
Sedangkan saat musim hujan, warga memanfaatkan air dari sumur gali berkedalaman 25 meter yang airnya keruh.
Baca juga: Tukang Becak di Pekalongan Rela Tidur di Jalan demi Hemat Pengeluaran
Realita itu membuat Aksi Cepat Tanggap menggalang wakaf untuk membangun sumur wakaf di Dukuh Sendang. Sumber air baru tersebut seakan menjadi hadiah Ramadan terbaik bagi warga.
Sumur wakaf merupakan bangunan yang diinisiasi untuk mengalirkan air. Biasanya Sumur Wakaf dibanun di samping musala untuk fasilitas MCK jamaah.
Baca juga: Membangun Akses Air Bersih di Pesisir Manggarai Timur
Kegiatan filantropi ini bekerja sama dengan gerakan #ayojadiyangbermanfaat yang digagas oleh Zefanya Indra Putri, salah satu siswa SMA di Klaten.
Sementara itu, Kepala Cabang ACT Klaten Riko Joko Septiyono menyampaikan apresiasi kepada seluruh dermawan yang terlibat dalam aksi kebaikan ini. Selain kekeringan. Masih banyak permasalahan sosial di Klaten yang perlu diselesaikan bersama masyarakat.
"Kedermawanan menjadi modal besar untuk menyelesaikan masalah sosial di tengah masyarakat, khususnya Klaten," ungkap Riko.
Wallahu a'lam bisshawab.
Baca juga: Perjuangan Ustadz Anang Melawan Penyakit Gagal Ginjal
Baca juga: Upaya Dermawan Sudahi Permasalahan Pangan Rohingya di Bangladesh
(Hantoro)