Perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah membutuhkan energi yang cukup besar karena jutaan manusia berbondong-bondong menuju ke sana, sambil mengambil kerikil untuk melempar jumrah.
Foto: Situasi Mina yang masih tampak lengang menjelang prosesi melempar jumrah
Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah berangkat dari Muzdalifah menuju Mina sebelum matahari terbit untuk melempar Jumrah Aqabah sebanyak tujuh lemparan. Kemudian jamaah ber-tahallul (mencukur rambutnya), barulah diperbolehkan menggunakan baju biasa
BACA JUGA:Puncak Haji 2022, Menag Jajal Kasur di Arafah: Enak Sekarang
Setelah tahallul awal, jamaah kembali Mina untuk menginap (mabit) minimal 2 hari, yaitu pada tanggal 11-12 Dzulhijjah. Disunnahkan melontar jumrah lagi dengan tiga sasaran.
Foto: Pemandangan di sekitar lokasi tempat melempar jumrah
Setelah selesai mabit dan melontar jumrah di Mina, jamaah menuju Makkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadah yang kemudian dilanjutkan dengan Sa’i. Jamaah yang sudah melaksanakan tahallul dan mabit di Mina, berarti rangkaian hajinya rampung bersama dengan pelaksanaan Sa’i.
(Widi Agustian)