Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Jenis Kesabaran Menurut Imam Al-Mawardi, Miliki Balasan Kemuliaan dari Allah Ta'ala

Intan Afika Nuur Aziizah , Jurnalis-Rabu, 13 Juli 2022 |18:13 WIB
6 Jenis Kesabaran Menurut Imam Al-Mawardi, Miliki Balasan Kemuliaan dari Allah Ta'ala
Ilustrasi 6 jenis kesabaran menurut Imam Al-Mawardi. (Foto: Unsplash)
A
A
A

KETAHUI 6 jenis kesabaran menurut Imam Al-Mawardi. Sabar sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tetap tabah dan tenang menghadapi sesuatu.

Dalam ajaran agama Islam, Allah Subhanahu wa ta'ala banyak menyinggung terkait sabar ini, salah satunya dalam Surat Al Baqarah Ayat 155 yang artinya, "Dan sungguh Kami (Allah) berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

Dilansir nu.or.id, sahabat Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu anhu menyebut kesabaran atas kesulitan sebagai bekal seseorang dalam mengarungi perjalanan kehidupan. Bahkan menurutnya, kesabaran adalah bekal terbaik kehidupan.

Baca juga: 7 Fakta Raja TikTok Khaby Lame Jadi Hafiz Quran: Belajar di Senegal hingga Mantan Buruh Pabrik 

Sabar bagi sebagian besar orang mungkin hanya muncul saat menghadapi ujian hidup. Namun kata sabar sebenarnya memiliki makna yang beragam, tak hanya saat menghadapi ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Menurut Imam Al-Mawardi, sabar dapat dikategorikan menjadi enam jenis. Berikut ini pemaparannya.

1. Sabar dalam menjalankan perintah Allah dan sabar menahan diri dari larangan-Nya

Dalam menjalankan ketaatan dan perintah Allah Subhanahu wa ta'ala akan terasa berat, sehingga membutuhkan kesabaran yang tinggi. Misalnya, sabar dalam menahan diri dari sifat malas agar tetap istiqomah dalam menjalankan kewajiban sholat tepat pada waktunya, menjalankan sholat selalu berjamaah, sabar menjalankan puasa dengan menjaga lisan, hati dan pikiran, sabar dalam menuntut ilmu dan lain sebagainya.

2. Sabar atas masa-masa sulit sesuai "tuntutan" zaman

Mengutip laman UIN Antasari, dalam menjalani kehidupan, manusia pasti dihadapkan pada salah satu dari dua hal, kesenangan (yusrun) atau kesusahan (‘usrun). Dua hal ini adalah sunnatullah yang juga merupakan manifestasi dari penciptaan pasangan oleh Allah bagi segala makhluk, ada siang dan malam, ada hidup dan mati, ada kaya dan miskin, ada pula bahagia dan sengsara.

Mungkin sebagian dari manusia pada waktu tertentu menempuh masa-masa sulit, sementara sebagian yang lain pada saat yang sama tengah berada dalam masa-masa senang. Yang jelas perlu dipahami bahwa keduanya adalah ujian (ibtila) dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Di sinilah umat manusia dituntut bersikap bijak terhadap dua keadaan ini, terutama ketika dihadapkan pada masa-masa sulit. Islam mengajarkan bahwa ketika kita berada dalam kesulitan, maka sikap sabar yang mesti dilakukan. "Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan." (QS Al Insyirah: 5–6)

Baca juga: Abu Nawas Bisa Ajari Keledainya Baca Buku, Raja Langsung Bengong Melihatnya! 

3. Sabar atas terbangnya keberuntungan yang diasumsikan akan datang

Terbangnya keberuntungan yang diasumsikan akan datang termasuk salah satu ujian dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Tentu saja kita harus menyikapinya dengan lapang dada dan kesabaran yang kuat.

Dalam Alquran, Allah Subhanahu wa ta'ala menjamin akan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersabar secara sempurna, tanpa hitungan.

Allah Subhanahu wa ta'ala juga memberitakan bahwa Dia bersama mereka dengan bimbingan hidayah-Nya, dengan kemenangan-Nya. "Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al Anfal: 46)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement