Ayat 6
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ
sanuqri`uka fa lā tansā
Artinya: "Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa."
Hukum tajwidnya:
سَنُقْرِؤُكَ : Qolqolah sughro, karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. Kemudian, ra dibaca secara tarqi atau ditipiskan.
فَلَا : Mad thabi’i, karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang dua harakat.
تَنْسٰىٓ ۖ : Ikhfa ausath, karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin. Kemudian, sa dibaca secara mad thabi'i, karena ada fathah berdiri di atasnya.
Ayat 7
اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ
illā mā syā`allāh, innahụ ya’lamul-jahra wa mā yakhfā
Artinya: "Kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi."
Hukum tajwidnya:
إِلَّا : Mad thabi'i sebab ada fathah disertai alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
مَا : Mad thabi’i alasannya ada fathah disertai alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
شَاء : Mad wajib muttasil, karena ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata, maka cara bacanya panjang empat atau lima harakat.
اللَّهُ : Tafkhim, karena lam jalalain didahului fathah.
اللّٰهُ ۗا : Karena ada al waqfu aula yang artinya diutamakan berhenti, maka lafadz ini masuk ke mad arid lissukun. Cara membacanya panjang dua, empat, atau enam harakat.
إِنَّهُ : Ghunnah, sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan tiga harakat.
اِنَّهٗ يَعْلَمُ : Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara membacanya panjang dua harakat.
الْجَهْرَ : Alif lam qomariyah, karena ada alif lam bertemu jim, salah satu huruf qomariyah. Kemudian, ra dibaca tafkhim.
وَمَا : Mad thabi'i, cara membacanya panjang dua harakat.
يَخْفٰىۗ : Mad thabi'i, cara membacanya panjang dua harakat.
Ayat 8
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ
wa nuyassiruka lil-yusrā
Artinya: "Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat)."
Hukum tajwidnya:
نُيَسِّرُ : Tafkhim, karena ra berbaris dhammah. Dibaca tebal.
لِلْيُسْرٰ : Tafkhim dan mad thabi'i, dibaca panjang dua harakat. Kemudian ra dibaca mad thabi’i, panjang dua harakat.
Ayat 9
فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ
fa żakkir in nafa’atiż-żikrā
Artinya: "Oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat."
Hukum tajwidnya:
فَذَكِّرْ : Tarqiq, ada ra sukun sebelumnya ada kaf. Dibaca tipis.
إِن نَّفَعَتِ : Idgham bighunnah, karena huruf nun sukun bertemu huruf nun bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai tiga harakat.
تِ الذّ : Alif lam syamsiyah, karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dzal. Dibaca idgham (masuk ke huruf dzal).
الذِّكْرٰىۗ : Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang dua harakat.
Ayat 10
سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ
sayażżakkaru may yakhsyā
Artinya: "Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran."
Hukum tajwidnya:
مَن يَخْشَى : Idgham bighunnah, karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai tiga harakat.
يَخْشَى : Mad asli atau mad thabi’i, karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang dua harakat.