Share

Kisah Nabi Muhammad Terkena Sihir Labid bin Al-Asham

Tim Okezone, Jurnalis · Kamis 08 Desember 2022 16:28 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 08 614 2723036 kisah-nabi-muhammad-terkena-sihir-labid-bin-al-asham-MEcKcXIbJV.jpg Ilustrasi kisah Nabi Muhammad terkena sihir Labid bin Al-Asham. (Foto: Istimewa/mui.or.id)

INILAH kisah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam diserang tukang sihir bernama Labid bin Al-Asham. Ini menegaskan bahwa sihir adalah nyata dan dapat menyerang semua umat manusia, termasuk Rasulullah.

Terkait praktik sihir, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitab suci Alquran yang artinya: "Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dan istrinya." (QS Al Baqarah: 102)

BACA JUGA:Kisah Nabi Yaqub sang Sahabat Malaikat Maut dan Rambut Putih 

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut menjadi salah satu dalil bahwa sihir benar-benar ada dan nyata, sama seperti perkara ghaib lainnya.

Sebagaimana diketahui, sihir adalah upaya yang dilakukan manusia dengan meminta pertolongan setan untuk mencelakai orang lain. Ayat tersebut mencontohkan bahwa sihir bisa membuat sepasang suami-istri bercerai. 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Dikutip dari nu.or.id, praktik sihir sudah berlangsung ribuan tahun lalu. Kebencian dan sakit hati biasanya menjadi alasan mengapa seseorang mengirim sihir.

Metode yang dipakai tukang sihir untuk mencelakai korbannya begitu bervariasi; ada yang menggunakan rambut calon korban, baju, gambar, dan lainnya. Sihir bisa menyasar siapa saja, termasuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

BACA JUGA:Kisah Nabi Syuaib Dizalimi Kaum Madyan, Dibalas Allah dengan Azab Hawa Panas 

Seperti diriwayatkan Asy-Syaikhan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pernah disihir oleh Labid Al-Asham.

Dikisahkan suatu ketika Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam pernah membayangkan telah melakukan sesuatu (berhalusinasi mendatangi istrinya satu per satu), namun ternyata beliau tidak melakukannya. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Kepada istrinya Aisyah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan jawaban atas pertanyaan yang pernah beliau ajukan. Jawaban tersebut disampaikan oleh dua malaikat.

"Aku kedatangan dua laki-laki, salah seorang duduk di sisi kepalaku, seorang lainnya duduk di sisi kakiku," kata Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kepada Aisyah.

Salah seorang malaikat yang berwujud laki-laki tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tengah terkena sihir. Labid bin Al-Asham adalah pelakunya.

Malaikat tersebut mengatakan Labid menyihir dengan menggunakan sisir dan rambut Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam serta kulit mayang kurma jantan. Sihir Labid ditempatkan di bawah batu di dalam Sumur Dzarwan.

Maka keesokan harinya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memerintahkan Ammar bin Yasir dan beberapa sahabat untuk mendatangi Sumur Dzarwan. Mereka mendapati bahwa air di dalamnya berwarna merah kecoklatan seperti air perasaan daun pacar, sementara kepala mayangnya seperti kepala setan.

Satu riwayat menyebutkan bahwa gulungan sihir tersebut dibiarkan di dalam sumur. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak meminta untuk mengangkatnya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyembuhkannya. Beliau juga tidak suka menyebar keburukan kepada orang banyak. Nabi kemudian meminta agar Sumur Dzarwan ditutup.

Sementara riwayat lain menyebutkan bahwa gulungan sihir tersebut diangkat dari dalam sumur. Setelah dibakar, buhul tersebut memperlihatkan tali dengan 11 simpul yang susah untuk dibuka.

Ketika itu turun wahyu Surat Al-Falaq dan An-Nas (muawwidzatain) kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Setiap Nabi membaca dua surat itu, maka terbukalah satu simpul tali tersebut dan demikian seterusnya hingga 11 kali. 

Sejak saat itu, sebelum tidur, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam selalu membaca muawidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) –ada yang menyebut Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas– sebelum beliau tidur.

Tidak lain, ini adalah untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti sihir. Kalau seandainya beliau sakit parah, maka istrinya Aisyah yang membacakan surat-surat tersebut dan mengusapkan tangannya ke tubuh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Said Ramadhan Al-Buthy dalam "The Great Episodes of Muhammad SAW (2017)" mengatakan bahwa sihir yang menimpa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hanya berpengaruh pada jasad bagian luarnya.

Artinya, sihir tersebut tidak sampai "menyerang" hati, akal, dan keimanannya. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam memang maksum, namun kemaksumannya bukan berarti beliau terbebas dari berbagai macam penyakit dan berbagai faktor manusiawi lainnya.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menderita ketika terkena sihir tersebut, layaknya manusia lain kalau terkena.

Saat seseorang mengalami sakit keras, maka wajar kalau dia diliputi khayalan atau bayangan akibat dari sakit yang dideritanya itu. Begitu pun dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, beliau membayangkan telah melakukan sesuatu tapi nyatanya tidak.

Al-Buthy menegaskan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam terkena sihir tersebut bukan aib atau kekurangan pada dirinya.

Sekali lagi, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam maksum (terjaga dari kesalahan dan kekurangan dalam menyampaikan syariat Allah). Namun kemaksumannya itu "tidak berlaku" dalam hal-hal keduniawian seperti sakit, lapar, haus, dan lainnya.

"Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah." (QS Al Baqarah: 102)

Wallahu a'lam bisshawab. 

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini