Keutamaan Membahagiakan Ibu
Kedudukan orangtua dalam Islam sangatlah luar biasa tinggi. Muslim harus menghormati dan mencintai orangtuanya, terutama ibu.
Dikutip dari Muslim.or.id, dari Mu'awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu alaihi wassallam:
يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ
"Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya, dan setelahnya." (HR Al Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad, sanadnya hasan)
Manfaat Berbakti kepada Orangtua
1. Jalan mudah menuju surga
Dilansir laman Rumaysho, dijelaskan dalam riwayat dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
"Orangtua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya." (HR Tirmidzi nomor 1900; Ibnu Majah: 3663, dan Ahmad 6:445. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini hasan)
Dari Humaid, ia mengatakan, ketika ibunya Iyas bin Mu'awiyah meninggal dunia, Iyas menangis. Ada yang bertanya padanya, "Kenapa engkau menangis?" Ia menjawab:
كَانَ لِي بَابَانِ مَفْتُوْحَانِ إِلَى الجَنَّةِ وَأُغْلِقَ أَحَدُهُمَا
"Dahulu aku memiliki dua pintu yang terbuka menuju surga. Namun sekarang salah satunya telah tertutup." (Lihat kitab Al-Birr li Ibnil Jauzi, halaman 56. Dinukil dari kitab Min Akhbar As-Salaf Ash-Shalih, halaman 398)
2. Dipanjangkan umur dan diberkahi rezeki
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orangtuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim)." (HR Ahmad, 3:229; 3:266. Syekh Syu'aib Al Arnauth menyatakan hadits ini shahih, sanad hadits ini hasan dari jalur Maimun bin Sayah dan di bawahnya tsiqah)
3. Mendapatkan doa baik orangtua
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
"Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar), dan doa baik orangtua kepada anaknya." (HR Ibnu Majah nomor 3862. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini hasan)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)