Share

Kisah Sarah istri Nabi Ibrahim Lolos dari Godaan Raja Zalim Berkat Doa

Kiki Oktaliani, Jurnalis · Sabtu 17 Desember 2022 16:17 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 17 614 2729058 kisah-sarah-istri-nabi-ibrahim-lolos-dari-godaan-raja-zalim-berkat-doa-pliIcAQf07.jpg Ilustrasi kisah Sarah istri Nabi Ibrahim lolos dari raja zalim berkat doa-doa pada Allah Ta'ala. (Foto: Freepik)

SIAPA yang tidak mengetahui kecantikan paras dari Sarah, istri dari Nabi Ibrahim Alaihissallam. Ia sangat termasyhur dengan kecantikannya dan menjadi wanita paling cantik setelah Hawa, istri Nabi Adam Alaihissallam.

Dikutip dari kanal YouTube Cerita Nabi-Nabi, salah satu buktinya ketika Sarah dibawa berhijrah dari Babilonia ke Mesir.

BACA JUGA:Kisah Nabi Yusuf Mimpi Melihat 11 Bintang, Matahari, Bulan Sujud Kepadanya 

Kala itu Mesir dipimpin oleh seorang raja bernama Amr bin Amru al Qais bin Mailun yang terkenal suka berfoya-foya dan senang bermain wanita. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran dalam hati Nabi Ibrahim Alaihissallam akan keselamatan sang istri.

Apabila ada wanita cantik yang raja inginkan, harus terpenuhi dengan segala cara. Bahkan bila sang wanita telah bersuami akan dipaksa bercerai. Jika wanita itu adalah saudara dari seorang yang dikenalnya, maka akan ia tinggalkan.

Tidak ayal, setibanya di Mesir, kedatangan Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Sarah diketahui oleh pengawal kerajaan. Dia langsung memberitahukan akan pesona dan kecantikan Sarah kepada raja zalim tersebut. Sang raja meminta kepada prajurit untuk membawa Nabi Ibrahim dan Sarah menemuinya.

Di hadapan Nabi Ibrahim Alaihissallam, raja zalim itu bertanya, "Siapakah wanita yang bersamamu itu?"

Dijawab oleh Nabi Ibrahim Alaihissallam, "Saudariku." Sebelumnya Nabi Ibrahim telah memberitahukan Sarah untuk mengikuti perkataan Nabi Ibrahim agar dirinya selamat.

BACA JUGA:Kisah Nabi Shaleh dan Mukjizat Unta Betina Besar Membuat Takjub Kaum Tsamud 

Ketika melihat raja mendekat, Sarah memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk melindungi dirinya agar raja zalim tidak merusak kesuciannya. Seketika sang raja merasa tercekik dan mengentak-entakkan kakinya.

Lalu setiap kali raja akan menyentuh Sarah, tanganya seketika menjadi lumpuh. Ini juga membuat Sarah terkejut. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Kemudian sang raja menyuruh Sarah memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menyembuhkan tangannya yang lumpuh dan berjanji tidak akan menyentuhnya.

Setelah berdoa, Allah Yang Maha Kuasa seketika menyembuhkan tangan lumpuh raja zalim itu, kembali seperti semula. Namun sang raja justru mengingkari janjinya, dan kemudian tangannya lumpuh lagi yang terus berulang setiap kali hendak menyentuh Sarah.

Akhirnya si raja zalim ketakutan dan menganggap bahwa sosok yang bersamanya itu adalah setan. Kemudian ia meminta pengawalnya untuk mengembalikan Sarah kepada Nabi Ibrahim Alaihissallam, dan memberikan seorang hamba sahaya yang bernama Hajar yang kemudian menjadi istri kedua Nabi Ibrahim.

Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Ibrahim Alaihissallam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali. Pertama, perkataannya ketika diajak untuk beribadah kepada berhala tuhan mereka dan Ibrahim Alaihissallam menjawab, 'Sesungguhnya aku sakit'. Kedua, perkataannya, 'Sebenarnya patung besar.' Ketiga, perkataannya tentang Sarah, 'Sesungguhnya dia saudariku'." (HR Bukhari) 

Kecantikan Sarah ini direkam oleh Imam Suyuthi dalam kitabnya Al Dur al Mantsur fi al Tafsir bi al Ma’tsur (8/244). Ibnu ‘Asakir mengutip riwayat Ibnu Abbas mengatakan:

"Allah membagi kecantikan dan ketampanan menjadi sepuluh bagian. Tiga bagian diberikan kepada Hawa, tiga bagian lagi untuk Sarah, dan tiga bagian lagi untuk ketampanan Nabi Yusuf. Lalu satu sisanya dibagi-bagi untuk semua makhluk. Sarah adalah wanita tercantik di dunia sepanjang masa."

Kecantikan istri Nabi Ibrahim Alaihissallam ini tidak sebatas fisik, melainkan juga akhlak dan budi pekertinya yang luar biasa mulia. Sarah selalu mendukung perjuangan dakwah sang suami sebagai nabi untuk menyampaikan misi kenabiannya.

Meskipun menghadapi banyak cobaan yang datang silih berganti, tidak pernah sedikit pun Sarah mengeluh. Wallahu a'lam bisshawab. 

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini