MASJID Al Jabbar di Kota Bandung, Jawa Barat, bakal diresmikan pada 30 Desember 2022. Ini menyusul hampir rampungnya proyek prestisius masjid yang berdiri di atas danau buatan itu.
Selain menjadi khazanah religi dan wisata halal, Masjid Al Jabbar Bandung yang dirancang langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut diharapkan menjadi ikon internasional.
Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar Edi Komarudin mengapresiasi desain dan konsep Masjid Al Jabbar yang dirancang Ridwan Kamil.
"Ini masjid yang luar biasa. Mudah-mudahan Masjid Al Jabbar jadi ikon tidak hanya nasional tapi internasional," kata Edi dalam diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi 3 PWI Jabar Pokja Gedung Sate bertajuk 'Mahakarya Masjid Al Jabbar Khazanah Religi dan Wisata Halal', di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa 20 Desember 2022.
BACA JUGA:Megahnya Masjid King Fahd di Argentina, Negara Juara Piala Dunia 2022Â
Menurut dia, masjid harus dibangun untuk memberikan rasa nyaman kepada jamaah. Apalagi Masjid Al Jabbar kabarnya bakal memiliki empat museum nabi yaitu Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, dan Nabi Nuh.
"Apa pun masalahnya, solusinya kembali ke masjid," ujar Edi.Â
Ia menjelaskan, fungsi masjid tidak sekadar untuk ibadah. Lebih dari itu, masjid juga kini menjadi tempat memobilisasi kekuatan umat. Bahkan dahulu kala, masjid juga bisa difungsikan sebagai barak tentara.
"Oleh karenanya, di samping ibadah, nantinya harus ada fungsi dakwah dan fungsi pendidikan. Masjid Al Jabbar harus jadi percontohan," katanya.
BACA JUGA:Sejak Awal Muharram, Masjid Nabawi Dikunjungi Lebih dari 81 Juta JamaahÂ
Sementara Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Iwan Suwanagiri mengatakan Masjid Al Jabbar yang hampir 100 persen rampung ini memiliki luas mencapai 25 hektare.
Menurut dia, proyek prestisius masjid yang menelan biaya Rp1 triliun lebih ini dibagi dalam empat tahap. Tahap I pada 2017–2018, tahap II 2019, tahap III 2020, dan sisanya dilakukan pada tahap IV.
"Total kapasitas Masjid Al Jabbar ini bisa menampung 33.000 orang. Itu sudah dari semua fasilitas yang tersedia nantinya," jelasnya.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Iwan menjelaskan, fasilitas yang tersedia di Masjid Al Jabbar di antaranya plaza, selasar, ruang sholat meszanine, dan ruang sholat utama. Bahkan, ada beberapa fasilitas di masjid ini yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.
"Paling mencuri perhatian adalah adanya museum nabi. Kemudian masyarakat juga dapat menikmati taman yang bisa jadikan lokasi wisata religi," tuturnya.
"Material dan desain Masjid Al Jabbar belum ada yang seperti ini, baik eksterior maupun interior. Karpet saja dari Turki," sambungnya.
Terkait karpet yang dipesan dari Turki lantaran di dalam negeri tidak ada yang sanggup memenuhi permintaan spesifikasi karpet untuk Masjid Al Jabbar seperti ketinggian bulu, harus 100 persen wol, dan kerapatannya juga mesti diperhatikan.
"Terpaksa harus impor dari Turki. Harusnya awal Desember 2022 sudah dikirim, ini sudah di Indonesia (karpetnya)," ungkap Iwan.
Selain itu, lanjut dia, fasad dari Masjid Al Jabbar belum ada yang menyerupai alias menjadi yang pertama. Pasalnya, fasad masjid ini berupa kaca yang disusun seperti sisik ikan. Jumlah kaca yang dibutuhkan saja mencapai 6.136 lembar.
"Biasanya masjid ada tiang penyangga, ini masjid didesain 99 x 99 meter tanpa tiang. Soal Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), kita laporan setahun dua kali," terangnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh mendukung penuh pembangunan Masjid Al Jabbar Bandung. Pasalnya, kata dia, pembangunan karakter dan pembangunan batiniah jauh lebih penting ketimbang pembangunan yang lain.
"Anggota dewan tidak ada yang menolak (pembangunan Masjid Al Jabbar)," tegasnya.Â
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung pembangunan Masjid Al Jabbar. Oleh menegaskan masjid ini merupakan mahakarya Jabar karena berdiri atas hasil buah pikiran dan kerja keras alias urug rempug bersama.
"Terima kasih telah menyelesaikan kurang lebih 6 tahun dan laporannya hampir selesai semua," ujarnya.
Namun, Oleh mengingatkan segi keamanan Masjid Al Jabbar harus diperhatikan. Dia mencontohkan kedalaman danau buatan tersebut.
"Kedalaman kolam mohon jangan terlalu dalam, agak khawatir untuk keamanan anak kecil, harus diperhatikan. Saya mohon dengan sangat jangan disepelekan soal keamanan ini," tegasnya lagi.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar Masjid Al Jabbar menghadirkan museum yang mengisahkan tentang masuknya Islam ke Jabar, meski saat ini sudah terdapat museum empat nabi.
"Museum itu baiknya diberikan tentang sejarah masuknya Islam di Jabar. Jadi itu bisa sebagai opsi," tuturnya.
Oleh pun berharap hadirnya Masjid Al Jabbar bukan hanya menjadi kebanggan masyarakat Jabar, tetapi juga internasional. Terlebih di masjid ini terdapat sarana edukasi warga Muslim untuk mempelajari khazanah Islam, baik dunia maupun Jabar.
"Pengunjung akan mendapat oleh-oleh sejarah, gambaran Islam masuk Jawa Barat," tukasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.Â
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.