HUKUM sholat dhuha berjamaah sangat menarik diketahui kaum Muslimin. Salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan adalah dhuha. Sholat ini biasanya dikerjakan sendiri-sendiri dan minimal 2 rakaat. Sholat ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya memperlancar rezeki.
Dikutip dari kanal YouTube Rumah Fiqih, Ustadz Wildan Jauhari mengatakan biasanya sholat dhuha berjamaah sering dijumpai di sejumlah sekolah yang menganjurkan murid-muridnya melaksanakannya.
BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini Kamis 12 Januari 2023M/19 Jumadil Akhir 1444Hย

Lantas, apakah boleh sholat dhuha dilakukan secara berjamaah? Bagaimana hukumnya?
Ustadz Wildan mengetakan, para ulama membagi sholat sunnah ini menjadi dua bagian. Pertama, sholat sunnah yang memang disyariatkan untuk dilakukan secara berjamaah. Contohnya, sholat gerhana, sholat istisqa', sholat tarawih, Sholat Idul Fitri, dan Sholat Idul Adha.
"Maka selain itu dianjurkan untuk melakukannya sendiri-sendiri. Misalnya sholat dhuha, sholat witir (di luar Ramadhan), atau sholat rawatib di luar sholat fardhu itu disunnahkan," katanya.
BACA JUGA:Doa Setelah Sholat Dhuha Sesuai Sunnah Lengkap Keutamaannyaย
Sementara jika sholat dhuha dilakukan secara berjamaah, lanjut dia, hukumnya menurut pendapat para ulama diperbolehkan (mubah). Hal ini lantaran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam juga pernah melakukannya.
"Misalnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sedang berada di rumah sahabat yang tiba-tiba ingin ikut sholat bersama Nabi. Maka Nabi Shallallahu alaihi wassallam sholat sunnah dilakukan secara berjamaah," terangnya.ย
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Sementara menurut Syekh Abdurrahman bin Muhammad Baโalawi dalam karyanya "Bughyatul Mustarsyidin" menjelaskan:
ุชุจุงุญ ุงูุฌู
ุงุนุฉ ูู ูุญู ุงููุชุฑ ูุงูุชุณุจูุญ ููุง ูุฑุงูุฉ ูู ุฐูู ููุง ุซูุงุจ ุ ูุนู
ุฅู ูุตุฏ ุชุนููู
ุงูู
ุตููู ูุชุญุฑูุถูู
ูุงู ูู ุซูุงุจ ุ ูุฃู ุซูุงุจ ุจุงูููุฉ ุงูุญุณูุฉ ุ ููู
ุง ูุจุงุญ ุงูุฌูุฑ ูู ู
ูุถุน ุงูุฅุณุฑุงุฑ ุงูุฐู ูู ู
ูุฑูู ููุชุนููู
ูุฃููู ู
ุง ุฃุตูู ุงูุฅุจุงุญุฉ ุ ููู
ุง ูุซุงุจ ูู ุงูู
ุจุงุญุงุช ุฅุฐุง ูุตุฏ ุจูุง ุงููุฑุจุฉ ูุงูุชูููู ุจุงูุฃูู ุนูู ุงูุทุงุนุฉ ุ ูุฐุง ุฅุฐุง ูู
ููุชุฑู ุจุฐูู ู
ุญุฐูุฑ ุ ููุญู ุฅูุฐุงุก ุฃู ุงุนุชูุงุฏ ุงูุนุงู
ุฉ ู
ุดุฑูุนูุฉ ุงูุฌู
ุงุนุฉ ูุฅูุง ููุง ุซูุงุจ ุจู ูุญุฑู
ููู
ูุน ู
ููุง
Artinya: "Sholat berjamaah pada misalnya sholat witir, dan tasbih, diperbolehkan. Berjamaah dalam hal ini tidak makruh dan juga tidak berpahala. Tetapi jika diniatkan untuk mendidik dan menganjurkan orang-orang untuk mengamalkannya, maka ia bernilai pahala. Mana saja bernilai pahala jika didasarkan pada niat baik untuk kepentingan pengajaran โseperti kebolehan membaca jahar di tempat sir yang mana itu adalah makruhโ maka utamanya adalah kembali ke (hukum) asal, yaitu mubah."
"Hal ini sama halnya dengan berpahalanya aktivitas mubah bila diniatkan untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti aktivitas makan dengan niat memperkuat raga untuk taat kepada Allah. Tentu saja hal itu berlaku bila mana tidak disertai dengan hal yang mengkhawatirkan seperti mengganggu orang lain atau munculnya keyakinan masyarakat atas kesunahan berjamaah sembahyang tersebut. Kalau sembahyang berjamaah itu disertai hal yang mengkhawatirkan, maka tidak berpahala, bahkan haram dan harus dicegah." (Abdurrahman bin Muhammad Baโalawi, Bughyatul Mustarsyidin, Beirut, Darul Fikr, juz I, halaman 136)
Kesimpulan:
1. Sholat sunnah yang utama adalah sholat sunnah yang dilakukan secara munfarid (sendiri) dan lebih utama lagi dilakukan di rumah, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu โalaihi wa sallam:
ููุตูููููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณู ููู ุจููููุชูููู
ู ุ ููุฅูููู ุฃูููุถููู ุงูุตูููุงูุฉู ุตููุงูุฉู ุงููู
ูุฑูุกู ููู ุจูููุชููู ุฅููุงูู ุงููู
ูููุชููุจูุฉู
Artinya: "Hendaklah kalian manusia melaksanakan sholat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik sholat adalah sholat seseorang di rumahnya kecuali sholat wajib." (HR Bukhari nomor 731)
2. Terdapat sholat sunnah tertentu yang disyariatkan secara berjamaah seperti sholat tarawih.
3. Sholat sunnah selain itu โseperti sholat dhuha dan sholat tahajudโ lebih utama dilakukan secara munfarid dan boleh dilakukan secara berjamaah namun tidak rutin atau tidak terus-menerus, akan tetapi kadang-kadang.
4. Jika memang ada maslahat untuk melakukan sholat sunnah secara berjamaah seperti untuk mengajarkan orang lain, maka lebih utama dilakukan secara berjamaah.
Wallahu a'lam bisshawab.ย
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.