Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cara dan Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Rajab

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 31 Januari 2023 |08:12 WIB
Cara dan Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Rajab
Ilustrasi cara dan niat qadha puasa Ramadhan di bulan Rajab. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

CARA dan niat qadha puasa Ramadhan di Bulan Rajab. Tata cara qadha puasa atau membayar utang puasa Ramadhan pada bulan Rajab sama saja seperti bulan lain. Tidak ada keistimewaan melakukannya di bulan Rajab.

Adapun qadha puasa atau membayar utang puasa dilakukan bagi orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena sakit atau safar (menjadi musafir), maka wajib meng-qadha sesuai jumlah hari yang dia tidak berpuasa.

BACA JUGA:Hukum, Tata Cara dan Niat Ganti Puasa Ramadhan Karena Haid 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

"Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS Al Baqarah Ayat 185)

Dilansir laman Rumaysho, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan ada beberapa tata cara dalam melaksanakan qadha puasa Ramadhan. 

Info grafis rukun puasa. (Foto: Okezone)

BACA JUGA:Doa Berbuka Puasa Lengkap Bacaan Arab, Latin, Artinya, Sesuai Sunnah 

1. Segera dilakukan 

Qadha puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan dengan segera (tidak ditunda-tunda) berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

"Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (QS Al Mu’minun: 61)

2. Tidak boleh dibatalkan 

Qadha puasa tidak boleh dibatalkan kecuali jika ada uzur yang dibolehkan sebagaimana halnya puasa Ramadhan.

3. Boleh tidak berturut-turut 

Tidak wajib membayar qadha puasa Ramadhan secara berturut-turut, boleh saja secara terpisah. Sebab dalam ayat diperintahkan dengan perintah umum:

فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

"Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS Al Baqarah: 185)

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, "Tidak mengapa jika (dalam meng-qadha puasa) tidak berurutan." (Dikeluarkan oleh Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad– dan juga dikeluarkan oleh Abdur Rozaq dalam Mushonnaf-nya, 4:241,243, dengan sanad sahih) 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement